Hati-hati! Hukum Gibah Lebih Berat dari Berzina

Ilustrasi Orang Melakukan Gibah Ilustrasi Orang Melakukan Gibah

Apakareba: Perbuatan gibah atau membicarakan keburukan orang lain tanpa sadar sering dilakukan. Bahkan sampai ada yang menyebut dosa gibah lebih berat dari berzina. Benarkah?

Kecenderungan untuk berbicara dengan banyak orang justru berpeluang mengundang topik tentang orang lain. Hal itu tentunya bisa berkembang dengan memberitakan kabar yang tidak benar, membuat perkataan yang tidak jujur sampai berbohong.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika apa yang kamu katakan itu ada pada saudaramu, berarti kamu telah gibah. Dan jika apa yang kamu katakan itu tidak ada pada saudaramu, berarti itu adalah fitnah,"

Maka dapat ditarik kesimpulan, bergunjing tentang seseorang meskipun sesuai fakta itu adalah perbuatan gibah.

Dalam surat Al-Hujarat ayat 12 disebutkan:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purbasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram.

Dosa gibah lebih berat dari berzina

Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis:

"Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thabrani dan Abud Dunya)

Baca: Pakai Mukena Warna-warni untuk Salat, Bagaimana Hukumnya?

Mengutip sejumlah sumber, berikut beberapa dalil mengenai gibah dan bahayanya

Rasulullah SAW menjelaskan, seseorang yang suka menggunjing dan mencari-cari aib seorang muslim, Allah akan membuka aibnya meskipun ia menyembunyikan aib tersebut rapat-rapat.

“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lidahnya sedangkan iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian suka menggunjing orang-orang muslim dan mencari-cari aib mereka. Karena siapa yang mencari-cari aib muslim, Allah akan mencari-cari aibnya. Dan siapa yang Allah cari aibnya, maka Dia akan membuka aib itu meskipun ia bersembunyi di rumahnya,” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad)

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersirat di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nur: 19)

Mungkin perbuatan menggunjing aib orang selama ini kita anggap enteng. Semoga penjelasan ini dapat membuat kita semakin waspada terhadap segala bentuk perbuatan yang dapat menghapus amal kita.



(RAI)