Hipnoterapis dan Psikolog Kawal Peserta Vaksinasi Berkebutuhan Khusus di Gowa

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 inklusif yang dihadiri sejumlah disabilitas dan digelar di Kabupaten Gowa, Sulsel. ANTARA Foto/HO-Humas AIHSP Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 inklusif yang dihadiri sejumlah disabilitas dan digelar di Kabupaten Gowa, Sulsel. ANTARA Foto/HO-Humas AIHSP

Jakarta: Vaksinasi covid-19 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menghadirkan tenaga hipnoterapis profesional dan psikolog klinis guna memberikan pengalaman vaksinasi bagi disabilitas yang aman dan nyaman. 

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Hipnosis dan Hipnoterapi Indonesia (PRAHIPTI) Sulawesi Selatan menurunkan tiga relawan untuk terlibat pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sulawesi Selatan ini. Mereka ialah Sekretaris DPD PRAHIPTI Sulsel Mihdar, Eko Budiono, dan dr Meisil.

“Hipnoterapi dapat diterapkan kepada mereka yang memiliki kecemasan tingkat tinggi, khawatir berlebihan, takut menghadapi dokter atau tenaga medis, trauma terhadap jarum suntik, tidak tahan sakit, mengalami serangan panik, dan sebagainya,” terang Eko Budiono.

Baca juga: IDI: Vaksin Booster dan Penggunaan Masker Penting untuk Proteksi Diri

Model layanan vaksinasi covid-19 inklusif bagi penyandang disabilitas, lansia, kelompok rentan, maupun kelompok masyarakat lainnya yang belakangan dikembangkan berbagai pemangku kepentingan di Sulawesi Selatan. Kualitas layanan terus mengalami peningkatan dan mengalami penyempurnaan fitur pendukung.

Konsep acara dan sarana-prasarana di lokasi didesain sedemikian rupa agar aksesibel dan ramah bagi kelompok rentan. Etika dan perlakuan terhadap penerima vaksin pun sangat diperhatikan. Utamanya terhadap para penyandang disabilitas

Kebutuhan hipnoterapis dan psikolog telah diidentifikasi sejak awal, dimana penanganan terhadap individu-individu dengan kebutuhan khusus mungkin diperlukan. Khususnya bagi penyandang disabilitas intelektual dan mental, termasuk orang dengan gangguan jiwa. 

“Terutama dalam kegiatan ini, kami mengantisipasi kebutuhan dan reaksi yang mungkin timbul dari para peserta,” katanya, dikutip dari Antaranews.com, Selasa, 26 Juli 2022. 

Baca juga: Menkes: Subvarian BA.4 BA.5 Bisa Tembus Manfaat Vaksin

Sementara itu, Mihdar mengaku sangat antusias terlibat dalam kegiatan yang juga didukung oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) ini. Penanganan penyandang disabilitas intelektual dan mental dalam jumlah banyak merupakan hal baru baginya.

Ia mengungkapkan sering menangani terapi kecanduan di kalangan pengguna narkoba atau penderita epilepsi. Tetapi itu untuk keperluan terapi penyembuhan. Sedangkan dalam kegiatan ini, ia menangani penyandang disabilitas yang mengalami perubahan situasi mental secara tiba-tiba dan perlu ditenangkan.

"Ini sungguh menjadi pengalaman baru, apalagi kami bertemu dengan puluhan penyandang disabilitas secara sekaligus hari ini,” ujar Mihdar.

Tim ini berhasil menangani sejumlah penyandang disabilitas ganda (mental atau intelektual, yang juga memiliki disabilitas fisik atau sensorik) yang bisa dikategorikan cukup berat.

Baca juga: Mengandung Sel Ginjal Embrio Bayi, MUI Tetapkan Vaksin Covid-19 CanSino Haram

Selain umumnya sangat sulit bergerak atau menjalankan mobilitas, kemampuan kognitif mereka rendah, dan hampir tidak pernah bersosialisasi. Sehingga diperlukan penyesuaian besar untuk berbaur dengan warga umum dan menghadapi tenaga medis.

Setelah menggunakan teknik persuasi tertentu, mereka dapat melalui proses suntik dengan cukup baik.

Para tenaga hipnoterapis dan psikolog ini juga melakukan tindak antisipatif. Yakni aktif memberikan edukasi kepada orang tua, guru, keluarga dan pendamping penyandang disabilitas yang turut mengantarkan, akan pentingnya melindungi diri dari covid-19.



(UWA)

Berita Lainnya