Film Dokumenter Sejarah Penjajahan Jepang di Indonesia Diputar di Tokyo

Poster film “Masa Kini adalah Masa Lalu: Ayah, Jawa dan Film-Film Ilusi”  (Shinichi Ise) Poster film “Masa Kini adalah Masa Lalu: Ayah, Jawa dan Film-Film Ilusi” (Shinichi Ise)

Film dokumenter “Masa Kini adalah Masa Lalu: Ayah, Jawa dan Film-Film Ilusi” diputar di Tokyo, Jepang pada Minggu, 18 September 2022. Film tersebut  menceritakan sejarah pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Pasifik. 

Sang Sutradara Shinichi Ise mengatakan “Masa Kini adalah Masa Lalu: Ayah, Jawa dan Film-Film Ilusi” adalah karya hasil penggabungan film-film karya ayahnya, Chonosuke Ise (1912-1973) selama perang dan pendudukan Jepang di Indonesia. 

“Hakikat dari ‘perang’ saya temui dalam perjalanan untuk merenungkan mendiang ayah saya,” tutur Shinichi dilansir dari Antara, Minggu, 18 September 2022. 

Chunosuke dikenal sebagai pembuat film yang ikut menghasilkan film-film propaganda Jepang di Asia. Diketahui saat itu Jepang menduduki beberapa kawasan di Asia dengan alasan ingin  membebaskan wilayah tersebut dari kolonialisme Eropa.

Saat itu, Chonosuke sempat menjadi reporter di Jawa selama dua tahun.  Ada sekitar 130 film propaganda yang diproduksi oleh Chonosuke,

Shinici mengatakan kumpulan film tersebut disimpan dan dirawat di Arsip Audio Visual Belanda (the Netherlands Institute for Sound and Vision). Melalui penyuntingan dan penggabungan kumpulan film tersebut, Shinichi mencoba menemukan hakikat dari perang di Indonesia. 

“Saya ingin mendengarkan suara yang tidak pernah diungkap,” kata dia.

Film dokumenter “Masa Kini adalah Masa Lalu” (Ima wa Mukashi) diputar di Perpustakaan dan Museum Hibiya, Hibiya Convention Hall. Film itu diputar dalam dua bahasa yakni, Bahasa Jepang yang tayang pukul 11.00 waktu setempat  dan Bahasa Indonesia yang tayang  pukul 13.45 waktu setempat.

Sebelumnya Shinichi juga sempat menyutradarai berbagai film dokumenter lainnya. Di antaranya "Nao-chan" (1995), "Entoko" (1999), "Piglet" (2002), dan "Grandma Taimagura" (2004).

BACA: Sutradara dan Aktor 'Nokta Merah Perkawinan' Ceritakan Tantangan Proses Pembuatan Film



(SUR)

Berita Lainnya