Kemenkes: Bank Dunia Sebut Kualitas Pendidikan Turun Akibat Covid-19

Ilustrasi Medcom.id. Ilustrasi Medcom.id.

Apakareba: Juru bicara (jubir) Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, menyebut kualitas pendidikan di berbagai negara menurun akibat pandemi covid-19. Data itu diperoleh dari studi Bank Dunia.

Jika sekolah terus ditutup, maka siswa akan mengalami dampak yang lebih besar. Misalnya, skor Programme Internationale for Student Assesment (PISA) yang mengevaluasi sistem pendidikan di 70 negara di seluruh dunia menurun.

"PISA atau sistem ujian yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperlihatkan penurunan dari sistem kualitas pendidikan. Selain itu, studi ini mendapatkan hasil pencapaian years of schooling yang juga terlihat menurun," kata Nadia dilansir dari Medcom.id, Kamis, 30 September 2021.

Menurut Nadia, peluang pendapatan di masa depan akan jauh lebih rendah dibandingkan saat ini jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus dilakukan. Sekolah harus mempersiapkan skenario pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sekolah juga sudah harus mendapatkan izin pembukaan PTM. Namun, PTM harus dilakukan atas izin orang tua siswa. Orang tua juga harus terlibat aktif dalam menyiapkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.
 
"Kembalinya anak-anak ke sekolah perlu kita lindungi agar tidak tertular covid-19," ujar Nadia.

Baca: Orang Tua Diminta Memastikan Anak Sehat dan Paham Prokes Sebelum Mengikuti PTM

Kendati prokes yang tepat, cakupan vaksinasi juga harus diperluas untuk memberi perlindungan kepada anak-anak. Pemerintah Indonesia juga melakukan surveilans untuk bisa mengevaluasi pelaksanaan PTM. 
 
Hasil evaluasi itu akan digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan atau menunda PTM. Itu menjadi bagian dari kewaspadaan pemerintah. 

Kepala daerah juga diharapkan mampu mendukung pelaksanaan surveilans covid-19 yang terstandar. Nadia menuturkan peran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di daerah juga perlu diaktifkan, termasuk untuk pelaksanaan surveilans sekolah tersebut.
 
Strategi surveilans harus dilakukan bersama-sama dengan pengujian covid-19 tinggi bagi orang yang bergejala dan pelacakan kontak erat di lingkungan satuan pendidikan.



(RAI)

Berita Lainnya