Jangan Asal Pencet, Begini Etika Menggunakan Klakson saat Berkendara

Foto: Kpluwonders Foto: Kpluwonders

Apakareba: Mengemudi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh sebagian orang untuk merilekskan pikirannya. Bayangkan saja, mengendarai mobil atau sepeda motor di sore hari sambil menikmati panorama lingkungan setempat serta mendengarkan lagu, tentu membuat pikiran menjadi tenang.

Tetapi, bukan berarti seseorang akan terus menikmati sensasi berkendara di sepanjang perjalanan. Ketika mendapati diri kita terjebak di situasi jalan yang macet, pastinya akan membuat kita menjadi jenuh. Apalagi biasanya situasi jalan yang macet akan diwarnai dengan ramainya bunyi klakson kendaraan.

Perlu diketahui, kita tidak boleh sembarangan menggunakan klakson. Klakson bisa dibilang merupakan salah satu bentuk komunikasi saat kita berada di jalan. Untuk itu, kita harus mengetahui etika untuk membunyikan klakson kendaraan, bukannya main asal pencet saja. Dilansir dari berbagai sumber, berikut waktu yang tepat dan pantas untuk membunyikan klakson kendaraan.

1. Dibunyikan untuk memperingati pengemudi lain

Sebelum berkendara, biasanya kita akan mengecek beberapa bagian kendaraan untuk memastikan keamanannya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu kendaraan kita mengalami masalah, seperti rem blong, ban pecah, hingga terdapat benda besar yang menghalangi jalan di depan kalian. 

Baca juga: Ini Tips Agar Mobil Kamu Tetap Terawat Selama Musim Hujan

Ketika salah satu masalah tersebut menimpa kalian, ada baiknya bunyikan klakson kendaraan untuk memperingatkan pengemudi lain tentang masalah yang dialami pada mobil. Tak hanya itu, klakson juga dibunyikan untuk memperingati pengemudi lainnya akan kondisi berbahaya yang mungkin akan terjadi.

2. Ketika akan menyalip kendaraan lain

Klakson paling tepat dibunyikan ketika kalian akan menyalip kendaraan lain. Bunyikan klakson sebanyak sekali atau dua kali dengan durasi pendek. Jangan lupa untuk kedipkan lampu dim agar lebih aman. Dengan begitu, pengemudi di depan kalian akan sadar bila kalian akan menyalip. Sehingga pengemudi lain akan menjaga posisi dan memberi jalan.

3. Saat memasuki tikungan

Di Indonesia, sering kali kita menemui jalan yang berliku-liku ketika berkendara. Bahkan, terkadang kita dipertemukan dengan tikungan yang tajam yang biasanya memiliki area buta atau blind spot. 

Dalam kondisi ini, klakson memiliki peranan penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Ketika kita merasa terhalang pandangannya, terutama di tikungan, sebaiknya bunyikan klakson untuk memberitahu pengguna jalan lain. Sehingga pengendara lain tahu bahwa ada mobil yang akan masuk ke tikungan tersebut dan pengguna jalan lain bisa waspada.

Penggunaan klakson yang tidak baik

Adapun praktik membunyikan klakson yang tidak dianjurkan dan dinilai tidak baik. Misalnya, pada saat lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau. Seperti yang biasa kita lihat di jalan, banyak pengemudi yang membunyikan klakson begitu lampu menjadi hijau agar pengendara di depan segera jalan. Padahal, secara etika praktik itu tidak baik. Gunakan klakson bila kendaraan di depan kalian tidak kunjung maju padahal lampu sudah hijau cukup lama. 

Baca juga: Di Rumah Terus? Berikut Tips Merawat Mobil yang Jarang Dipakai Agar Tetap Prima

Tak jarang, membunyikan klakson juga bisa memancing emosi pengendara lain, seperti membunyikan klakson tanpa henti. Tentunya, pengendara lain tidak senang dengan perlakuan itu dan akhirnya berujung keributan.

Klakson juga sebaiknya tidak dibunyikan di tempat-tempat tertentu. Misalnya, di rumah ibadah, lingkungan sekolah, hingga melewati sebuah lingkungan yang sedang berduka.



(SYI)