58 Haji Indonesia Wafat Mayoritas Laki-laki Pengidap Jantung

Jemaah haji asal Indonesia. Foto: MCH 2022 Jemaah haji asal Indonesia. Foto: MCH 2022

Jakarta: Sebanyak 58 haji asal Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci pada musim haji 1443 Hijriyah. Jemaah yang meninggal didominasi laki-laki usia di bawah 60 tahun akibat penyakit jantung. 

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana menyebutkan ada tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah. Pertama, suhu dan kelembaban ekstrem di Arab Saudi dan aktivitas berlebihan.

Kedua, kebanyakan jemaah haji indonesia berisiko tinggi karena faktor usia dan penyakit. Selain itu, adanya komorbid yang dipicu kelelahan dan kondisi fisik yang menurun. Ketiga, kapasitas tenaga kesehatan terkait antisipasi dan respons terhadap permasalahan kesehatan jemaah. 

Kendati demikian, Budi mengaku angka kematian tetap bisa dikendalikan. "Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan," ujarnya.

Budi mengatakan berbagai upaya promosi kesehatan telah dilakukan tim, seperti kampanye 'Jangan Tunggu Haus' dari sebelum keberangkatan jemaah haji. Lalu, seruan terhadap penggunaan alat pelindung diri. Terutama saat keluar pondok dan beribadah.

Selain itu, kampanye untuk minum obat teratur bagi jemaah haji dengan risiko kesehatan tinggi dan memiliki komorbid juga dilakukan. 

"(Kampanye dilakukan) untuk menjaga jemaah tetap sehat dan mencegah atau memperburuk kekambuhan," ujarnya, dikutip dari Medcom.id, Senin, 18 Juli 2022. 

Untuk kebijakan haji di tahun mendatang, kata Budi, perlu adanya rekomendasi dari tenaga kesehatan haji (TKH) kloter bagi jemaah yang ingin menjalankan ibadah sunnah. Sehingga hanya jemaah yang benar-benar sehat yang bisa melakukan ibadah sunnah.



(UWA)

Berita Lainnya