Jangan Sampai Tertipu Saat Belanja Online, Ini Dia Tipsnya

Ilustrasi. Foto: Medcom.id Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Apakareba: Perubahan gaya hidup menjadi serba digital, seperti berbelanja yang menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam beraktivitas. Saat ini, setiap orang dapat berbelanja online melalui marketplace. Banyaknya penipuan mendorong kewaspadaan saat melakukan transaksi.

“Masalah umum belanja online adalah penipuan. Tidak hanya penjual, pembeli juga bisa menjadi korban,” kata pakar ilmu Rovien Aryunia, dilansir dari Medcom.id, Selasa, 9 Agustus 2022. 

Kecakapan bertransaksi online diperlukan di era serba digital saat ini. Penjual biasa tertipu lantaran bukti transaksi yang diterima tidak asli atau palsu. Berkebalikan dengan hal tersebut, terkadang penjual melakukan penipuan dengan membawa lari uang yang ditransfer pembeli.

Rovien menyebut jumlah dana dari kasus penipuan online selama 10 tahun terakhir mencapai Rp117 triliun. Berikut tips untuk menghindari dari jadi korban penipuan saat belanja online:

1. Kenali lapak

Saat melakukan belanja online, pembeli disarankan mempelajari keprofesionalan lapak dan profit penjual. Harus memastikan penjual tidak masuk dalam blacklist.

2. Cek harga toko sebelah 

Calon pembeli harus bijak jika ingin membeli barang lewat toko online. Salah satunya mengecek apakah harga barang yang dijual masuk akal. Selalu survei harga barang yang sama di lapak atau marketplace lain sebagai perbandingan.

3. Selalu baca deskripsi 

Tak jarang kabar dan informasi seputar pembeli marah-marah karena barang tak sesuai terdengar. Namun, masalah ini bukan hanya berasal dari penjual.

Acap kali pembeli tak teliti. Terutama dari jenis, versi, kompatibilitas, atau ukuran barang. Anda tentu tidak mau barang yang dibeli, misalnya headset, ternyata tidak bisa dipakai karena tak kompatibel. 

Baca spesifikasi barang yang akan dibeli dengan teliti. 

4. Selalu simpan bukti transaksi

Bila sudah sepakat dengan harga, kirim jumlah uang yang disepakati atau diinformasikan penjual. Namun, harus menyimpan berkas bukti transaksi.

Bukti transaksi ini perlu disimpan untuk mengajukan komplain bila barang yang datang tak sesuai.

5. Selalu pantau keberadaan barang 

And juga harus memastikan produk yang dikirim melalui fitur tracking. Pemantauan ini semakin mudah dilakukan karena sebagian besar jasa logistik dan pengiriman telah memiliki fitur online tracking.

6. Konfirmasi barang saat tiba dan kasih jempol
Apabila sudah menerima barang, selalu cek barang yang Anda pesan sudah sesuai atau tidak. Merekam proses membuka paket pengiriman juga sangat disarankan untuk bisa mengajukan klaim barang rusak.

Setelahnya, segera konfirmasi ke penjual atau marketplace jika barang sudah sesuai. Jangan lupa untuk menuliskan testimoni dengan bahasa positif dan sopan.



(SUR)

Berita Lainnya