BMKG: Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Berbahaya Bagi Keselamatan Penerbangan

Situasi jalan raya di Boru, Kecamatan Wulanggitang yang dipenuhi abu vulkanik erupsi Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, NTT, Rabu (3/1/2024). (Medcom.id) Situasi jalan raya di Boru, Kecamatan Wulanggitang yang dipenuhi abu vulkanik erupsi Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, NTT, Rabu (3/1/2024). (Medcom.id)

Kupang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sebaran debu vulkanik dari dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berdampak pada keselamatan penerbangan. Erupsi itu juga mengakibatkan penerbangan dari dan ke Maumere di Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka ditutup sejak 1 Januari 2023. 

“Masih closed (penerbangan), karena adanya sebaran debu vulkanik di ruang udara,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Sikka, Ota Thalo dari Maumere, Kabupaten Sikka, dilansir dari Medcom.id, Rabu, 3 Januari 2024.

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, kembali erupsi pada 1 Januari 2024 sehingga memunculkan rekahan baru di arah Timur Laut yang menunjukkan embusan asap kawah semakin meluas. Hal itu mengakibatkan semakin meningkatnya tingkat ancaman.

Menurut Otta, penutupan aktivitas penerbangan didasarkan pada informasi penyebaran debu vulkanik melalui SIGMET atau Informasi Meteorologi Signifikan yang menunjukkan ketinggian debu vulkanik hingga lapisan 9.000 kaki. Selain itu, adanya penyebaran atau pergerakan ke arah barat dengan kecepatan 10 knot dan intensitas tetap.

“Kami mengimbau agar waspada untuk penerbangan di area berwarna merah atau melihat lokasi penyebaran pada informasi SIGMET," ucap Ota.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Frans Seda Maumere Partahian Panjaitan membenarkan penutupan sementara layanan operasional penerbangan dari dan ke Maumere hingga hari ini, 3 Januari 2024. Penutupan sementara harus dilakukan karena abu vulkanik yang masuk ke mesin pesawat dapat berakibat fatal.

Penutupan itu juga merujuk pada hasil pengamatan BMKG bahwa ruang udara Bandara Frans Seda Maumere masih terindikasi abu vulkanik. "Masih tutup sampai pukul 17.00 Wita, nanti kalau ada perubahan data dari BMKG kita akan segera evaluasi," ujarnya. 



(SUR)

Berita Lainnya