75% Sekolah di Makassar Sudah Ajukan Kesiapan Sekolah Tatap Muka

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Apakareba: Dinas Pendidikan Kota Makassar masih mengkaji kesiapan sekolah untuk memberlakukan sekolah tatap muka. Sekolah pun harus mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan terlebih dahulu sebelum menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Nantinya, Dinas Pendidikan Kota Makassar akan turun langsung ke sekolah untuk memeriksa kesiapan belajar tatap muka sebelum diizinkan. 

"Jadi harus ajukan permohonan, kalau memang siap dengan persyaratannya. Setelah diajukan, kita turun, misalnya 'wah ini gak benar' atau ada yang semangat sekali ternyata sarana cuci tangannya tidak memadai, maka tentu dipertimbangkan untuk tidak tatap muka," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, Selasa, 4 April 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.

Total terdapat 241 sekolah dasar (SD) dan 55 sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dari ratusan sekolah tersebut, sebanyak 75 persennya sudah mengajukan kesiapan sekolah tatap muka.

“Kita akan buat mungkin pilot project setiap kecamatan karena tidak semua. Satu setiap kecamatan. Karena kondisi di setiap sekolah kan beda-beda infrastrukturnya,” jelasnya.

Baca juga: Langgar Prokes, Mal Panakkukang di Makassar Terancam Ditutup

Pelaksanaan PTM tentunya dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah diwajibkan untuk menyediakan tempat cuci tangan ataupun hand sanitizer. Siswa juga diwajibkan untuk memakai masker selama di lingkungan sekolah.

“Nanti juga di kelas hanya setengah (jumlah muridnya), yakni 50 persen. Dibatasi jamnya hanya 2 jam dan untuk menjamin kesehatan siswa, pemkot berencana menyediakan tes antigen bagi siswa sebelum uji coba sekolah tatap muka,” ujarnya.

Terlepas dari itu semua, kesiapan sekolah tatap muka juga bergantung pada landainya kasus covid-19. Tak hanya itu, vaksinasi terhadap guru juga menjadi bahan pertimbangan.

“Sebelum sekolah tatap muka dimulai, akan ada sekolah yang menjadi percontohan atau semacam uji coba,” ucapnya. (Lina Herlina)
 



(SYI)

Berita Lainnya