Diduga Cemari Lingkungan, Petani Rumput Laut Tuntut Tambak Udang

Para petani rumput laut berjibaku menutup saluran air limbah dengan karung berisi pasir. Foto: Medcom.id/Dok. Metro TV Para petani rumput laut berjibaku menutup saluran air limbah dengan karung berisi pasir. Foto: Medcom.id/Dok. Metro TV

Bulukumba: Puluhan petani rumput laut mendatangi perusahaan tambang udang PT Gosyen Global Aquaculture di Kapasa, Kecamatan Gantarang Bulukumba, Sulawesi Selatan. Mereka menuntut keadilan akibat limbah tambak perusahaan yang menyebabkan gagal panen.

Petani meminta perusahaan untuk mengganti segala kerugian karena rumput laut mereka rusak dan mati akibat pencemaran limbah tambak udang. Mereka menggertak akan menyegel perusahaan apabila tidak mampu mencarikan solusi untuk pembuangan limbah agar tidak mencemari lingkungan.

Tak tanggung-tanggung, para petani berjibaku menutup saluran air limbah dengan karung berisi pasir.

Baca: Genjot Sektor Pariwisata, Dispar Sulsel Optimalkan Objek Wisata Unggulan

Sementara itu, pihak perusahaan mengatakan limbah tambak sudah diolah melalui instalasi pembuangan air limbah yang berizin. Air yang keluar ke laut melewati 10 kolam penyaringan dan diberikan kapur tohor sehingga tidak berbahaya.

"Tempat limbah kami ada 10 kolam yang masing-masing besarnya 4-7 meter,” imbuh Koordinator produksi perusahaan tambak udang, Untung Budiyono, seperti dikutip dari Medcom.id, Senin, 28 Februari 2022.

Perusahaan memastikan akan melakukan pengujian air limbah. Hal ini dilakukan untuk membuktikan apakah limbah yang dihasilkan tidak melampaui mutu ambang batas air laut.



(UWA)