Waspada! Cacar Monyet Juga Terdeteksi pada Wanita dan Anak-Anak

Monkeypox dikatakan sebagai akibat dari kontak pribadi yang berkepanjangan dengan individu yang terinfeksi. (Foto: Ilustrasi/Pexels.com) Monkeypox dikatakan sebagai akibat dari kontak pribadi yang berkepanjangan dengan individu yang terinfeksi. (Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Apakareba: Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) menetapkan bahwa wabah multinegara ini merupakan Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 23 Juli 2022. Hal ini merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi di bawah Peraturan Kesehatan Internasional.

Dokter Umum di Lisbon, Portugal, Dr Francisco Silva yang juga bekerja di sebuah klinik kesehatan seksual di kota tersebut sudah melihat peningkatan jumlah pasien dengan gejala serupa yang dengan cepat diidentifikasi sebagai penyakit cacar monyet.

“Pada awal Mei, saya memiliki beberapa pasien dengan apa yang tampak seperti bisul,” kata Dr Silva, dilansir dari Gaya.id, Rabu, 27 Juli 2022.

Dia menguji mereka untuk infeksi menular seksual, namun semuanya kembali negatif. Sehingga ia tahu bahwa ada sesuatu yang salah.

Laboratoriumnya melaporkan kasus melalui platform online EpiPulse (run oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa) dan dengan segera ditemukan mereka memiliki kasus cacar monyet pertamanya.

 

Baca Juga: Menkes: Vaksin Cacar Efektif Beri Perlindungan Dari Risiko Cacar Monyet

 

Berkat pelaporan cepat dari kasus-kasus tidak biasa yang diidentifikasi di klinik kesehatan seksual di Portugal, Inggris, dan kemudian negara-negara Eropa lainnya, titik-titik itu dengan cepat terhubung untuk menyimpulkan bahwa sedang berhadapan dengan wabah cacar monyet yang signifikan, dalam skala yang belum pernah terlihat sebelumnya.

“Kami sering perlu menyelidiki secara menyeluruh untuk menentukan apakah itu cacar monyet, dan ini dapat melibatkan anoskopi untuk mencari lesi di dalam anus dan kemudian melakukan tes usap untuk mendapatkan diagnosis lengkap,” katanya.

Profesor Penyakit Menular dan Direktur Klinik Penyakit Menular di Universitas Modena dan Reggio Emilia, Italia, Dr Cristina Mussini melaporkan bahwa beberapa pasien yang telat di tes positif cacar monyet mengalami gejala demam, radang di daerah usus besar dan rektum. Sedangkan, yang lain memiliki lesi seperti melepuh di dagu, dada, dan perut.

Penting untuk menunjukkan bahwa cacar monyet lebih tinggi tertular karena jaringan sosial dan seksual di mana penyakit ini menyebar paling cepat.

Akan tetapi, kasus cacar monyet juga terdeteksi pada wanita dan anak-anak. Dokter harus waspada terhadap kemungkinan cacar monyet dalam penilaian mereka terhadap setiap pasien.

Gejala dari penyakit cacar monyet ini bisa berupa ruam, bintik-bintik bisul, pembengkakan dan nyeri kelenjar getah bening, demam sakit kepala, kedinginan atau kelelahan.

WHO mendesak siapa pun yang telah mengembangkan gejala-gejala tersebut setelah kontak pribadi yang dekat agar segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.



(SUR)

Berita Lainnya