Duh! Masyarakat di 32 Kabupaten Tak Patuh Pakai Masker, Sulsel Termasuk

Ilustrasi Medcom.id. Ilustrasi Medcom.id.

Apakareba: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut masyarakat di 32 kabupaten/kota tidak mematuhi aturan memakai masker selama masa pandemi. Termasuk tiga kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, yaitu Barru, Bulukumba, dan Toraja Utara.

Kemudian, Sulawesi Tenggara sebanyak lima kabupaten/kota, yaitu Wakatobi, Buton, Buton Selatan, Konawe Selatan, dan Baubau. Sementara itu, Sumatra Selatan tiga kabupaten/kota, yaitu Empat Lawang, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Banyuasin.

Lalu, Kalimantan Selatan sebanyak tiga kabupaten/kota, yaitu Balangan, Kotabaru, dan Banjarbaru. Disusul Jawa Tengah yang menyumbang tiga kabupaten/kota, yaitu Cilacap, Tegal, dan Rembang.

"Data menunjukkan pada kabupaten/kota itu hanya kurang dari 60 persen warga yang patuh memakai masker," ujar Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, seperti dilansir dari Medcom.id, Jumat, 10 Desember 2021.

Untuk itu, masyarakat diminta mematuhi kebijakan yang ditetapkan pemerintah demi mencegah lonjakan kasus dan tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Wiku juga mengimbau agar masyarakat mengikuti program vaksinasi.

"Penting untuk diingat, pemerintah telah mempelajari dampak kenaikan kasus dari lonjakan kasus pertama dan kedua pascalibur panjang. Maka dari itu, pemerintah akan mengambil semua langkah antisipatif sejak dini," kata dia.
 
Wiku menyampaikan saat ini mobilitas pada masing-masing pulau, yaitu Bali, Jawa, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Sumatra, menunjukkan penurunan sejak awal November 2021.
 
Untuk mencegah kenaikan kasus pada periode Natal dan Tahun Baru 2022, dia berharap mobilitas penduduk dapat terus dikendalikan. Serta dilakukan dengan aman.
 
"Masyarakat dimohon untuk melakukan mobilitas hanya ketika diperlukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menyiapkan syarat perjalanan yang diperlukan, seperti testing dan vaksinasi," kata dia.



(RAI)

Berita Lainnya