Indonesia Ranking 6 Vaksinasi di Dunia, Kemenkes Masih Kejar Target Herd Immunity

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Apakareba: Pemerintah menargetkan program vaksinasi selesai akhir tahun ini. Hal itu sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar vaksinasi berjalan selama 12 bulan.

"Tadinya diminta selesai dalam 15 bulan, tapi dipercepat jadi 12 bulan. Kita mulai (vaksinasi) itu 13 Januari 2021, jadi kita ngejar targetnya ya di Januari tahun depan, kita harapkan semuanya selesai," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melalui keterangan pers, Selasa, 24 Agustus 2021.

Budi menyebut jumlah orang yang telah divaksinasi di Indonesia kini telah menempati peringkat ke-6 dunia. Meskipun berdasarkan data total suntikan masih berada di urutan ke-9 dari 10 negara.

Baca: Mengenal Badai Sitokin, Fase Kritis Covid-19 yang Menimpa Deddy Corbuzier

"Dugaan saya sampai akhir bulan ini, Indonesia mungkin bisa naik menjadi nomor 7 dunia dan masuk ke dalam kategori yang suntikannya di atas 100 juta dosis vaksin covid-19," tambahnya.

Meskipun begitu, ia mengatakan pihaknya masih perlu bekerja keras. Mengingat jumlah penduduk yang banyak, serta masih ada beberapa masyarakat yang tidak percaya dengan vaksin.

Rilis dosis vaksin covid-19

Per 23 Agustus 2021, pemerintah telah merilis 130.397.458 dosis vaksin covid-19. Sebanyak 116,4 juta dosis atau 85% telah didistribusikan ke daerah.

Meliputi  4,8 juta dosis vaksin CoronaVac; 85,9 juta dosis vaksin BioFarma; 1,5 juta dosis Pfizer; 15,9 juta dosis AstraZeneca; 7,5 dosis Moderna; dan 499.886 dosis vaksin Sinopharm.

Plt Dirjen Farmalkes, Arianti Anaya, menyebut masih terdapat 5,8 juta stock on hand vaksin covid-19 yang akan didistribusikan. Sementara 8,165 dosis sedang dalam tahap pengiriman dan segera diterima pemerintah daerah.

"Sehingga dalam waktu dekat pemerintah daerah akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis vaksin. Ke depannya sampai akhir 2021 jumlah vaksin akan terus bertambah," kata dia. (Raissa Oktaviani)



(RAI)

Berita Lainnya