Minimnya Imunisasi, Tiga Kabupaten di Sulsel KLB Difteri dan Campak

Ilustrasi: Medcom.id Ilustrasi: Medcom.id

Jakarta: Kejadian luar biasa (KLB) difteri dan campak terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Rendahnya cakupan imunisasi anak selama pandemi covid-19  jadi penyebab.
 
KLB campak terjadi di Kabupaten Bulukumba, pada November dan Desember 2021. Lalu KLB difteri masing-masing satu kasus di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) pada pertengahan 2021 dan satu kasus di Barru sedang dalam proses investigasi.
 

Kepala Bidang Penegakan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, M Husni Thamrin, menegaskan imunisasi dasar dan tambahan sangat diperlukan anak-anak. Ia pun mengakui pada awal pandemi covid-19 cakupan imunisasi memang sangat rendah. 

Imunisasi pada 2021 sudah melebihi target dan berada di urutan kedua nasional dengan capaian 98,4 persen. Namun, bulan imunisasi anak perlu terus dicanangkan.
 
"Jika tidak imunisasi, dampaknya akan terasa lima tahun akan datang. Dengan imunisasi pula, ada 26 jenis penyakit dapat dicegah serta mencegah kematian 2-3 juta orang per tahun, menyelamatkan lebih dari 1,5 juta orang per tahun dan mencegah penyakit tahap awal," ujar Husni  dilansir dari Medcom.id, Minggu, 6 Maret 2022.  .
 
Dia pun menyebutkan jika manfaat imunisasi sangat penting untuk proteksi individu, membentuk kekebalan kelompok dan proteksi lintas kelompok.
 
"Khusus pemberian imunisasi pada kelompok usia tertentu atau anak, dapat membatasi penularan kelompok usia dewasa dan orang tua," kata
 Husni.


(UWA)

Berita Lainnya