Senator Bali Arya Wedakarna Minta Maaf

Anggota DPD RI Dapli Bali, Arya Wedakarna. (Dok. MI) Anggota DPD RI Dapli Bali, Arya Wedakarna. (Dok. MI)

Jakarta: Senator Bali Arya Wedakarna mengeluarkan permintaan maaf usai pernyataannya  yang diduga rasis serta terkesan islamophobia viral. Pernyataan tersebut terkait penutup kepala dan middle east (Timur Tengah).

“Seandainya ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus,” ujar Arya dikutip dari Medcom.id, Rabu, 3 Januari 2024.

Pernyataan dalam videonya yang viral disampaikan oleh Arya dalam rapat dengar pendapat bersama jajaran Bandara Ngurah Rai, Beda dan Cukai di kantor airport Ngurah Rai pada 29 Desember 2023.

Arya menyebut, salah satu bahasan dalam rapat tersebut adalah berita Bandara Ngurah Rai yang masuk dalam peringkat bandara terburuk di dunia. Lalu ia mengarahkan agar putra putri terbaik Bali diprioritaskan untuk menjadi staf di bagian terdepan dan selalu mengedepankan ciri budaya Bali.

"Perlunya frontliner yang mengedepankan ciri-ciri kebudayaan Bali, salah satunya dengan memakai beras suci saat bertugas. Hal itu telah diatur dalam Perda Bali bahwa seluruh komponen wisata di Bali adalah pariwisata yang dijiwai agama Hindu," kata Arya.

Dalam video yang viral di media sosial, ia mengatakan ingin pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan untuk melayani wisatawan, bukan pegawai perempuan yang memakai penutup kepala atau hijab.

"Saya nggak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pakai apa kek," kata Arya dalam video yang viral di media sosial.

Ucapannya lantas membuat netizen geram dan menilai pernyataan Arya terkesan bernada rasis dan islamophobia. 



(SUR)

Berita Lainnya