Indonesia Dipaksa 'Hengkang' dari All England, Ini Kronologinya

Ilustrasi bulu tangkis. (anncapictures/Pixabay) Ilustrasi bulu tangkis. (anncapictures/Pixabay)

Apakareba: Tim Bulu Tangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang bergengsi All England 2021, Kamis, 18 Maret 2021. Panitia mendiskualifikasi dengan alasan mencegah penularan covid-19.

Keputusan diskualifikasi diambil Federasi Bulu Tangis Dunia (BWF) usai temuan kasus positif covid-19 dalam pesawat skuat Merah Putih, ketika berangkat dari Turki ke Inggris. Para pemain akhirnya diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 10 hari, dan terpaksa mundur dari turnamen. Begini kronologi Indonesia dipaksa mengundurkan diri dari All England 2021.

Para Pemain Indonesia Dites usap PCR 2 kali

Tim Bulu Tangkis Indonesia berangkat ke Birmingham, Inggris, menggunakan pesawat Turkish Airlines pada Jumat, 12 Maret 2021, malam. Para pemain berangkat berbekal hasil negatif tes usap PCR.
 
Setibanya di Birmingham para pemain kembali menjalani tes swab PCR dan diharuskan karantina selama 12 jam hingga hasil tes keluar. Hasil tes menunjukkan semua pemain negatif covid-19.

Kemudian, para pemain Indonesia memulai latihan pada Senin, 15 Maret 2021, di Hotel Crowne Plaza Birmingham City. Latihan sambil menunggu kepastian dimulainya All England Open 2021.

 

Keraguan BWF terhadap hasil tes covid-19 milik tim peserta All England

Pembukaan All England sempat ditunda lantaran panitia melakukan tes ulang terhadap seluruh peserta. BWF ragu terharap hasil tes covid-19 yang dibawa tim peserta, sehingga tes ulang dilakukan.

Setelah melalui rapat internal, All England diputuskan digelar pada Rabu, 17 Maret 2021. Ajang bulu tangkis ternama itu kembali digelar usai seluruh peserta dipastikan mendapat hasil negatif covid-19.

 

Sejumlah pemain Indonesia menang babak awal namun dipaksa mundur

Pada babak awal All England, beberapa pemain Indonesia sudah bertanding dan menang. Beberapa di antaranya adalah Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Kabar mengejutkan datang untuk para pemain Indonesia pada Rabu malam. Pemerintah Inggris menemukan kasus covid-19 dari salah satu penumpang dalam pesawat yang mereka tumpangi.
 
Hal itu pertama kali diketahui dari unggahan Instagram pebulu tangkis ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon, @marcusfernadig, Kamis 18 Maret.
 
"Kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus mundur dari All England karena seorang penumpang anonim dinyatakan positif dalam penerbangan yang sama dengan kami," tulis Marcus.
 
Hal tersebut terjadi menjelang pertandingan tiga wakil Indonesia lainnya, yakni Anthony Sinisuka Ginting, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Situasi itu membuat Anthony, Praveen/Melati, dan Fajar/Rian gagal bertanding dan status mereka berubah menjadi kalah walkover (WO).

 

Kabar diskualifikasi dibenarkan Manajer tim bulu tangkis Indonesia

Kejadian ini dibenarkan Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Ricky Soebagja. Dia juga mengofirmasi tim Indonesia terpaksa mengikuti aturan pemerintah setempat sambil menunjukkan sikap kecewa. Pasalnya, semua anggota timnya juga sudah menjalani tes covid-19 di Inggris beberapa hari sebelum turnamen dan dinyatakan negatif.
 
"Keputusan itu sempat kami pertanyakan kepada panitia All England maupun BWF. Tapi, mereka tidak bisa berbuat banyak. Jadi setelah pertandingan Ahsan/Hendra, semua anggota tim langsung diantarkan panitia ke hotel untuk menjalani isolasi," jelasnya. (Muhammad Syahrul Ramadhan)



(CIA)