Dana Desa Lanny Jaya Dipastikan Tidak Mengalir ke KKB

Sekretaris Daerah (Sekda) Lanny Jaya, Christian Sohilat. Foto: Medcom.id/Roy Ratumakin. Sekretaris Daerah (Sekda) Lanny Jaya, Christian Sohilat. Foto: Medcom.id/Roy Ratumakin.
Jayapura: Sekretaris Daerah (Sekda) Lanny Jaya, Papua, Christian Sohilat, mengatakan kepala desa/kampung menggunakan uang pribadi untuk diberikan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dia memastikan tidak ada dana desa mengalir ke KKB. 

"Yang terjadi selama ini adalah KKB mengintimidasi kepala desa dengan meminta dana. Kebanyakan para kepala desa memberikan dana pribadinya bukan menggunakan dana desa,” kata Christian kepada Medcom.id, Rabu, 27 November 2019.

Chiristian mengungkap para kepala desa juga memberikan sembako dan hewan ternak. Para kepala desa/kampung terpaksa memberi lantara di bawah ancaman KKB.

"Para kepala desa dipukul, namun tidak dibunuh. Karena banyak kepala desa yang memiliki hubungan keluarga dari kelompok tersebut," imbuhnya. 

Dia mencontohkan salah satu kepala kampung di Distrik Kuyawage, Lius Murib, yang melawan KKB saat diintimidasi saat ada kedukaan di kampungnya. Lius, kata Christian, mengultimatum KKB untuk angkat kaki dari wilayahnya karena tak ingin ada pertumpahan darah.

"Dia sempat mengangkat panah (melawan). Karena faktor (hubungan) keluarga, KKB meninggalkan kampung tersebut," jelasnya. 

Christian mengkhawatirkan dengan desa/kampung yang dikepalai daei luar Papua, yakni suku Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan lainnya. Dia memastikan jaminan keamanan diberikan ke seluruh kampung di Kabupaten Lanny Jaya. 

"Tetapi di Lanny Jaya, kepala kampungnya seluruhnya dari masyarakat asli kampung tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan belum menemukan adanya penyelewengan dana desa di wilayahnya. Kabupaten Lanny Jaya memiliki 354 desa dari 39 distrik. 

"Polda Papua khawatir kalau dana desa tahap empat dicairkan, maka KKB akan mengancam kepala desa agar dana tersebut diberikan. Untuk itu, dana (desa) belum kami cairkan," tandasnya. 

(IDM)