Alasan Awak Kapal KRI Nanggala 402 Tidak Keluar dari Kapal Tenggelam

Kapal selam KRI Nanggala 402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pemtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. Antara Syaiful Arif Kapal selam KRI Nanggala 402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pemtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. Antara Syaiful Arif

Apakareba: Kapal selam KRI Nanggala 402 telah ditemukan di perairan utara Bali, Minggu, 25 April 2021. Sebanyak 53 awak kapal tidak bisa diselamatkan. Mereka gugur dalam tugasnya bersamaan dengan hancurnya kapal menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter.

Belakangan muncul pertanyaan di media sosial, mengapa awak kapal selam enggak bisa berenang keluar untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Padahal, di dalam kapal selam itu tersedia peralatan selam. Berikut penjelasannya dikutip dari berbagai sumber.

Baca juga: Deretan Fakta Terkini Tenggelamnya KRI Nanggala 402

1. Pintu darurat kapal selam dirancang lebih rumit

Pintu darurat yang ada di kapal selam tidak bisa dibuka sembarangan karena dirancang jauh lebih rumit. Ini agar tekanan air dalam laut tidak bisa masuk ke dalam kapal selam. Sehingga, mustahil bagi awak kapal untuk keluar.

Sebagai gantinya, tersedia tempat khusus penyelamatan yang tidak bisa dimasuki air. Tempat ini memiliki sistem isolasi walau bagian kapal lain telah bocor.

2. Mustahil menyelam di kedalaman 800 meter

Kondisi kapal selam KRI Nanggala 402 saat itu berada di kedalaman 700 meter di bawah permukaan air saat meminta izin latihan torpedo. Perlu diketahui, tekanan air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter.

Artinya, tekanan air di kedalaman 700 meter akan berada di angka 70 atm. Pasalnya, manusia normal hanya mampu menahan tekanan sebesar tiga atau empat atm.

Jadi, kalau kamu menyelam paling banter hanya mampu di kedalaman 30 atau 40 meter di bawah permukaan air. Sehingga, berenang di kedalaman 700 meter amat mustahil mengingat tekanan air di atas kepalamu sangat besar.

Baca juga: Begini Kronologi Penemuan KRI Nanggala 402

3. Seluruh organ tubuh bisa rusak

Awak kapal yang memaksa keluar dari kapal selam dan berenang di kedalaman 700 meter sama dengan bunuh diri. Sebab dalam hitungan detik, gendang telinga juga akan pecah menerima tekanan yang begitu besar.

Tekanan air juga bisa merusak organ tubuh terutama paru-paru yang menyebabkan sakit luar biasa. Sakit itu akan berlanjut hingga pembuluh darah dan organ di seluruh tubuh hancur.

Sehingga, mustahil bagi manusia untuk menyelam di kedalaman 700 meter di bawah permukaan laut. Untuk itu, TNI AL mengerahkan segenap kekuatan beserta bantuan negara tetangga untuk mencari KRI Nanggala 402. 



(CIA)

Berita Lainnya