Niatnya Bersyukur, Guru Honorer di Bone Dipecat Setelah Unggah Gaji

Ilustrasi ASN. MI/Ramdani Ilustrasi ASN. MI/Ramdani

Apakareba: Seorang guru honorer di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, bernama Vina, 34, dipecat dari pekerjaannya. Pemecatan itu dilakukan setelah dirinya mengunggah gajinya yang diterima selama mengajar empat bulan.

Vina menuturkan, postingan yang ditulis di media sosial sebagai bentuk rasa syukur atas kebaikan dari pimpinannya karena telah diberikan honor sebanyak Rp700 ribu setelah mengajar beberapa bulan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 169 Sadar.
 
"Saya posting sebagai bentuk syukur ku karena dikasih gaji. Saya cuman bilang terima kasih Pak Aji sudah dikasih dana BOS sebanyak Rp700 ribu selama empat bulan," katanya, Jumat, 12 Februari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Setelah postingan tersebut, pihaknya langsung dikirimi pesan singkat oleh suami kepala sekolah tempatnya bekerja. Vina dipersilahkan untuk mencari tempat kerja lain yang bisa menggajinya lebih baik.
 
"Pesannya itu di bilang cari saja tempat kerja lain. Istirahat saja mulai bulan ini," jelasnya.
 
Vina yang mendapatkan pesan tersebut tidak menyangka, bahwa status yang ditulisnya di media sosial berujung pemecatan. Mendapat pesan singkat tersebut, Vina langsung meminta maaf kepada kepala sekolah tempatnya mengajar.

"Saya minta maaf kepada Pak Aji dan Ibu Aji kalau ada salah kata dalam postingan saya," jelasnya.

Hanya saja, permintaan maaf Vina tidak direspon positif oleh pimpinannya di sekolah tersebut. Telepon bahkan pesan singkat WhatsApp yang dikirimkan tidak mendapatkan respon. Ia ingin menjelaskan maksud dari postingan tersebut.
 
"Sebenarnya saya mau minta terima kasih tapi telepon dan WhatsApp saya tidak dibalas," ujarnya.
 
Vina menceritakan, dirinya mulai mengajar di sekolah yang terletak di Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, itu sejak 2005. Saat itu ia diajak mengajar oleh suami dari kepala sekolah.

Ia diminta mengajar lantaran tenaga pengajar di sekolah tersebut hanya tiga orang. Yakni kepala sekolah dan dua tenaga honorer yang masih berstatus mahasiswa. Sehingga, kadang Vina mengajar sendiri ketiga dua tenaga honorer lainnya berkuliah.
 
Vina mengaku sudah tidak pernah lagi ke sekolah setelah kejadian tersebut. Bahkan, nama dirinya di daftar guru tempatnya mengajar kala itu sudah lenyap.
 
"Sekarang saya sudah tidak mengajar karena sudah ada yang gantikan saya. Kepala sekolah ku juga sudah tahu karena sama-sama suruh saya berhenti," jelasnya.



(SYI)

Berita Lainnya