Sedang Haid, Bukan Berarti Perempuan Tidak Bisa Beribadah pada Ramadan Lho

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Apakareba: Sudah sewajarnya bagi wanita yang beranjak dewasa mengalami menstruasi. Dalam Islam, menstruasi merupakan penanda masa balignya seorang remaja putri. Ketika sedang haid, wanita dilarang untuk menunaikan sejumlah ibadah, termasuk puasa.

Wanita yang sedang haid selama Ramadan, diwajibkan untuk mengganti atau meng-qada puasanya di hari-hari selain pada bulan puasa. Jadi, meski ia menahan lapar dan dahaga selama seharian, maka puasanya tidak akan diterima. 

Kebanyakan wanita tentu tidak menginginkan mengalami periode menstruasi yang lama pada bulan puasa. Bahkan, ada yang berdoa sebelumnya agar pada bulan suci tersebut ia tidak mengalami haid. Kondisi itu bisa terjadi mengingat pada Ramadan seluruh amal ibadah akan dilipatgandakan, sehingga para wanita pun tidak ingin melewatkannya.

Baca juga: Sedang Haid tetapi Tetap Berpuasa, Bagaimana Hukumnya?

Tetapi, tahukah kamu, bukan berarti wanita yang sedang haid tidak bisa mengamalkan ibadah pada Ramadan lho. Meski terdapat batasan-batasan, ia masih bisa melakukan ibadah-ibadah lainnya yang jumlahnya lebih banyak dan memang dianjurkan. Dilansir dari NU Online, berikut beberapa ibadah yang dapat ditunaikan oleh wanita yang sedang haid pada Ramadan 2021:

1. Menimba ilmu

Siapa sangka, ternyata menimba ilmu juga termasuk ibadah bagi perempuan yang sedang haid atau nifas. Aktivitas tersebut bisa dilakukan secara otodidak dengan membaca buku atau kitab maupun melalui bimbingan yang didapatkan dari seorang guru. 

Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib. Hal ini dikarenakan belajar akan membawakan manfaat yang sangat besar untuk diri sendiri dan orang lain. Inilah yang menjadikan belajar masuk ke dalam kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)

2. Berzikir

Dengan berzikir kita akan mengingat kekuasaan Allah SWT. Hal ini sangat dianjurkan bagi siapa saja. Terlebih, ibadah satu ini dapat dilakukan kapan pun dan di mana saja. Nabi Muhammad SAW pun pernah bersada mengenai zikir dalam hadis riwayat Imam Bukhari yang berbunyi:

“Perumpamaan antara orang yang zikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati.” 

3. Berdoa

Berdoa menjadi salah satu opsi ibadah yang bisa dilakukan bagi perempuan yang sedang haid dan nifas. Ibadah ini bisa menjadi pilihan terbaik karena tanpa disadari kita sering kali berdoa dan meminta suatu keinginan kepada Allah SWT. Doa juga bisa dipanjatkan dengan bahasa apa saja. Sehingga tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak mengamalkan ibadah satu ini karena juga tidak terikat pada tempat atau waktu tertentu.

Dalam sebuah hadis, doa disebut sebagai mukhlakuk ibadah yang berarti otak dari ibadah. Doa juga mengandung ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Memperbanyak kegiatan sosial

Terakhir, umat Islam juga diperintahkan untuk memperbanyak kegiatan positif yang bersifat sosial dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Aktivitas ini baik untuk dilakukan di samping ibadah-ibadah lainnya yang bersifat ritual.

Kegiatan yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid atau nifas, mulai dari mendonorkan darah, menanam pohon, memberikan ilmu kepada orang lain, hingga menyediakan sajian buka puasa untuk orang-orang yang sedang berpuasa.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda mengenai keutamaan memberikan makan bagi orang yang berpuasa pada Ramadan. Hal ini seperti diriwayatkan dalam HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hafizh Abu Thahir yang berbunyi:

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.”


 



(SYI)

Berita Lainnya