Kerugian Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Luwu Sulsel Capai Rp4,7 Miliar

Banjir kembali melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (Foto Medcom.id/Lina Herlina) Banjir kembali melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (Foto Medcom.id/Lina Herlina)

Apakareba: Ratusan rumah hanyut akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Oktober 2021. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu mencatat kerugian materil usai bencana itu mencapai Rp4,7 miliar. 

Sekretaris BPBD Luwu, Aminuddin, mengatakan angka tersebut kemungkinan akan bertambah. Hal itu menyusul perhitungan yang masih terus dilakukan.

"Kalau berdasarkan asesmen kemarin kurang lebih Rp4,7 miliar. Itu masih asesmen, masih akan dihitung kembali," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 5 Oktober 2021.

Kerugian yang ditaksir hingga miliaran tersebut dihitung dari seluruh aspek. Di antaranya adalah aspek korban serta sarana dan prasarana yang terkena dampak akibat banjir bandang dan tanah longsor.
 
"Ini kita masih menghitung hari ini, untuk dapat jumlah pastinya," jelasnya, seperti dilansir dari Medcom.id.

Dari data BPBD Luwu pascabencana banjir dan tanah longsor terdapat 237 rumah yang terkena dampak. Ratusan rumah itu tersebar di beberapa lokasi, namun yang terbanyak berada di Kecamatan Lamasi Timur dengan total 127 rumah terdampak. 
 
Kemudian di Kecamatan Walenrang Timur dengan 40 rumah, dan Kecamatan Walenrang Utara sebanyak 25 rumah. Tidak hanya itu, banjir bandang juga menghanyutkan tujuh ekor hewan ternak, satu sapi dan enam ekor kambing serta satu kandang ayam kosong di Desa Batustanduk, Kecamatan Walenrang.
 
Selain itu, puluhan hektare lahan persawahan terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 20-100 sentimeter. Namun, dari informasi yang diperoleh ketinggian debit air sudah mengalami penurunan. 
 
Dalam peristiwa itu empat korban meninggal dunia lantaran tertimbun tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Walenrang Barat. Keempat anak itu ditemukan setelah tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri melakukan pencarian. 
 
"Saat ini airnya sudah surut, sisa pembersihan saja dibantu oleh relawan dan TNI-Polri. Semua menyebar ke titik lokasi pembersihan," imbuhnya. (Muhammad Syawaluddin)



(RAI)

Berita Lainnya