Omicron Menghantui, Makassar Kebut Target 100% Vaksinasi

Warga Makassar ikut melakukan vaksinasi covid-19 untuk memperkuat antibodi dalam melawan covid-19. Foto: Antara/Muh Hasanuddin Warga Makassar ikut melakukan vaksinasi covid-19 untuk memperkuat antibodi dalam melawan covid-19. Foto: Antara/Muh Hasanuddin
Apakareba: Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, terus memaksimalkan program vaksinasi agar segera mencapai 100 persen. Program vaksinasi terus dikebut karena kasus covid-19 terus meroket, khususnya varian Omicron.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengatakan program Makassar Recover mencakup keseluruhan penanganan pandemi. Mulai dari pelacakan, pemeriksaan (testing) hingga tindakan medis berupa isolasi mandiri dan perawatan.

"Kalau upaya khusus, tetap itu maksimalkan vaksinasi lengkap. Kalau kita di Makassar ini sudah menuju 100 persen dan sekarang juga akan fokus di program vaksin booster," kata dr Nursaidah Sirajuddin, demikian dikutip dari Antara, Kamis, 3 Februari 2022.

Dokter Ida, sapaan Nursaidah, menyatakan vaksinasi lengkap akan menjadi modal dasar bagi warga Makassar untuk beraktivitas di luar ruangan. Hingga awal Januari 2022, vaksinasi di Makassar sudah menembus 85,25 persen.

Meski ia mengakui capaian vaksinasi sudah melampaui target nasional. Namun, masyarakat diimbau  tetap tidak abai dengan protokol kesehatan.

"Walau capaian vaksinasi kita sudah di atas nasional dan sekarang menuju 100 persen, kita tetap tidak boleh abai. Tetap patuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan serta maksimalkan vaksinasi hingga booster," tutur dia.

Dia menjelaskan covid-19 dengan varian Omicron memang jauh lebih cepat penularannya dibandingkan dengan varian sebelumnya. Kendati demikian, dengan vaksinasi lengkap, seseorang yang tertular varian Omicron tidak akan bergejala berat karena antibodinya telah terbentuk.

"Obat yang paling ampuh itu kan mencegah, jangan juga abai karena sudah lengkap vaksinnya dosis satu dan dua ditambah booster. Meski begitu, omicron ini masih bisa menulari, meskipun tidak bergejala berat," jelas dia. (Monique Handa Shafira)



(UWA)

Berita Lainnya