Ratusan Rumah di Pesisir Pantai Jeneponto Sulsel Terancam Abrasi

Salah satu rumah warga yang terancam abrasi di Dusun Kalumpang Barat dan Dusun Bungung-bungung, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Ahad (15/1/2023). ANTARA/HO-Warga Salah satu rumah warga yang terancam abrasi di Dusun Kalumpang Barat dan Dusun Bungung-bungung, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Ahad (15/1/2023). ANTARA/HO-Warga

Apakareba.id: Ratusan rumah warga yang berada di pesisir pantai, tepatnya di Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), terancam abrasi. Kepala Desa Bontosunggu, Kamiluddin, menyebut abrasi ini sudah terjadi sejak puluhan tahun.

"Biasanya gelombang tinggi di sini, ini baru-baru terjadi setelah tahun baru ini sekitar 5 meter itu mencapai aspal," kata Kamiluddin dikutip dari Antara, Senin, 16 Januari 2023.

Pemerintah tak kunjung membangun tanggul pemecah ombak. Kehadiran pemecah ombak diharapkan bisa menyelamatkan rumah warga yang terancam diserang abrasi.

Kamiluddin menjelaskan abrasi sudah mengikis tanah pemukiman warga sejauh 10 meter dari permukaan laut. Bahkan, pemukiman warga nyaris hilang akibat terkikis abrasi. 

Guna memperkecil dampak abrasi tersebut, katanya, warga mengambil karung yang diisi dengan pasir kemudian disusun di belakang rumah sebagai tanggul pemecah ombak. Ada pula beberapa rumah warga yang diikat menggunakan tali sebagai alat penahan.

Kamiluddin mengatakan sebagai pemerintah desa, Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi ini. Sebab, pihaknya tak bisa membangun tanggul pemecah ombak menggunakan dana desa yang anggarannya terbatas.

"Saya berharap pemerintah pusat atau pemerintah daerah untuk membantu kami," pungkas Kamiluddin.



(SUR)

Berita Lainnya