Cuaca Ekstrem, 6 Wilayah Sulsel Terdampak Banjir

Ilustrasi banjir. Foto: Medcom.id/Dok. BNPB Ilustrasi banjir. Foto: Medcom.id/Dok. BNPB

ApaKareba: Cuaca ekstrem menyebabkan banjir di enam kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel). Keenam kota tersebut meliputi Kota Makassar, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Takalar, Maros, Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Wajo.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Andi Wahid, mengatakan tinggi banjir mencapai 60 sentimeter. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke masjid, rumah kerabat, atau posko yang sudah dibuat BPBD.

Banjir juga merendam jalur Trans-Sulawesi. Hal ini menyulitkan kendaraan bantuan melintas.

Baca: DLH: Kapasitas Pengelolaan Sampah di Kabupaten/Kota Sulsel Baru 67%

"Dari data BPBD Pangkep, ada lima kecamatan yang terendam banjir di sana. Termasuk Bendungan Tabo-tabo, Bungoro juga dalam status waspada, sehingga 32 kepala keluarga diungsikan," terang Wahid, dikutip dari Medcom.id, Selasa, 22 Februari 2022.

Sementara itu, ada empat kecamatan  di Kabupaten Takalar diterjang banjir. Ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

Kepala BPBD Maros Andi Fadly menyampaikan hujan intensitas tinggi menyebabkan delapan kecamatan di Maros terendam banjir. Delapan kecamatan yang terendam banjir di antaranya Turikale, Lau, Bontoa, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, dan Bantimurung.

Tak hanya banjir, belasan rumah di Kecamatan Bontoa, Maros mengalami kerusakan setelah diterpa angin kencang. Jembatan semi permanen di Kecamatan Tompobulu juga terputus.

Baca: Sampah Menumpuk, Pemkot Makassar Rencanakan PLTSa Pertengahan 2022

Di Kabupaten Kepulauan Selayar, curah hujan tinggi menyebabkan bendung di Dusun Dodak meluap dan merendam dua kecamatan, yakni Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur. Sedangkan di Kabupaten Wajo, Sungai Walanae tidak bisa menampung air karena hujan intensitas tinggi terus mengguyur selama tiga hari terakhir.

"Kondisi diperparah karena tanggul sepanjang 100 meter di Sabbangparu jebol. Akibatnya air merendam rumah warga hingga ketinggian 1 meter," jelas dia.

Sebanyak 136 orang dan 75 KK terdampak banjir. Selain itu, 50 unit rumah, dua sekolah, dan satu posyandu di Desa Ujungpero digenangi air. Termasuk 100 hektare sawah dan lima hektare kebun milik warga juga tergenang.

Di Kota Makassar, sedikitnya 77 jiwa atau 20 KK warga Blok 10 Perumnas Antang kini sudah mengungsi di Masjid Jabal Nur. Wilayah itu menjadi langganan banjir jika hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur.



(UWA)

Berita Lainnya