Meira Fenderissa, Lulusan Beasiswa OSC yang Sukses Bekerja di Perusahaan Singapura

Penerima beasiswa OSC Medcom.id, Meira Fenderissa. DOK IG @caapgomei Penerima beasiswa OSC Medcom.id, Meira Fenderissa. DOK IG @caapgomei

Jakarta: Penerima beasiswa Online Scholarship Competition (OSC) Medcom.id, Meira Fenderissa, menemukan pencapaian yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Perempuan kelahiran Bandung itu kini bekerja di salah satu perusahaan ritel besar Singapura.

Bagi Meira, beasiswa OSC Medcom.id telah menjadi langkah terpenting yang membawa dirinya hingga titik ini. Ketika melamar beasiswa, ia mengenang betapa pentingnya momen tersebut dan betapa hidupnya dipertaruhkan.

"Tapi ketika saya melakukan itu, saya mendapatkan jawaban bahwa ini adalah pilihan terbaik yang akan saya lakukan," kata Meira kepada Medcom.id, Rabu, 13 Desember 2023.

Pada 2018, Meira mendaftar beasiswa OSC Medcom.id untuk kuliah di jurusan Hubungan Internasional di Universitas Fajar (Unifa). Pilihan tersebut diambil karena keinginannya untuk belajar Hubungan Internasional. Pada saat itu, hanya Universitas Fajar yang menyediakan jurusan tersebut melalui OSC.

"Wah itu kan jauh ya, Universitas Fajar di Sulawesi. Tapi akhirnya ya tekad mendaftar. Dan itu mendaftar last minute, langsung minggu depan tes online, lolos terus pemberkasan. Sebenarnya agak khawatir, tapi saya berpikir kalau rezeki nanti lolos juga, yang penting berusaha, dan ternyata lolos," cerita dia.

Bagi Meira, menerima beasiswa memiliki arti besar karena dapat meringankan beban orang tuanya. Karena biaya kuliah yang tidak murah, orang tuanya mengalami kesulitan dalam memberikan dukungan finansial. Selain itu, Meira memiliki adik yang masih bersekolah di SMA.

"Ibu bukan bekerja tetap, berjualan makanan. Papaku juga waktu itu ya cukup untuk sehari-hari saja," ungkap dia.

Covid-19 dan kendala ekonomi

Saat masa kuliah dimulai, Meira diterpa kendala ekonomi karena keluarganya terdampak pandemi covid-19. Orang tuanya kehilangan pekerjaan. Sehingga, Meira kesulitan membayar biaya hidup di luar kampung halamannya.

Meira berada di persimpangan jalan, harus memilih antara melanjutkan kuliah di Sulawesi atau kembali ke Bandung untuk membantu orang tuanya.

"Cuma di situ kan saya enggak mau berhenti kuliah juga. Karena mimpi sudah digenggam. Akhirnya saya coba kerja freelance, bantuin NGO, saya kerja pindah-pindah, pekerjaan-pekerjaan kecil saya lakukan. Beruntung juga waktu itu kuliahnya online karena pandemi, saya pulang ke Bandung kerja di salah satu brand fashion. Jadinya merasakan juga kuliah sambil kerja dan kerjanya ini full time," kenang Meira.

Waktu berlalu, dan Meira akhirnya memasuki tahap akhir masa perkuliahan. Pada tahun 2022, ia kembali ke Makassar untuk menyelesaikan studinya di Universitas Fajar.

Masa akhir perkuliahan ini menjadi fase penting dalam hidupnya. Meira mulai mendapatkan tawaran pekerjaan, membantu perekonomiannya saat tinggal di Makassar.

Dilirik sebelum tamat kuliah

Sebelum lulus, ia berhasil diterima di salah satu perusahaan ritel berbasis di Singapura. Meira mendapatkan posisi sebagai brand virtual executive di perusahaan tersebut.

"Waktu sebelum lulus sudah part time satu tahun, kemudian setelah lulus saya ditawarkan untuk melanjutkan di sana dan ternyata saya qualify. Jadi, sekarang sudah bekerja di sana, tapi dari Jakarta," tutur dia.

Meira mengungkap bahwa masa kuliah memberikan peluang emas untuk pertumbuhan pribadi. Tidak hanya itu, tempat tersebut menjadi panggung untuk mengasah ketangguhan, meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan membuktikan kemampuan diri.

Jejak prestasi Meira

Selama perjalanan kuliahnya, Meira berhasil meraih sejumlah penghargaan prestisius. Mulai dari Best Graduate WTID Camp Fellowship Program 2021, mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka Studi Psikologi dan Kebijakan Publik Universitas Andalas Tahun 2022, menjadi Best Participant Advocacy Hub 2022, bergabung dalam Kohort United Nations Association Indonesia, hingga meraih gelar Mahasiswa Berprestasi Universitas Fajar Tahun 2022.

Prestasi Meira semakin melambung ketika ia terpilih sebagai salah satu dari sepuluh Pendebat Terbaik di Kategori Wilayah 9 dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia Tahun 2023. Meira berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Fajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,95 pada tahun 2023.

Meski sudah sukses berkarier, Meira tetap menganggap pendidikan sebagai bagian penting dalam hidupnya. Saat ini, ia sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri.

"Saya merenung kembali bahwa beasiswa OSC ini tidak hanya membawa saya ke pendidikan tinggi. Tetapi juga mendukung saya dalam menemukan potensi-potensi saya sendiri dan membuka peluang-peluang lainnya. Bukan hanya peluang akademik, tetapi juga non-akademik, hingga saya bisa menjadi seperti saat ini," tutur Meira.



(SUR)

Berita Lainnya