Pelindo Imbau Penumpang Kapal Pelabuhan Makassar Waspada Cuaca Ekstrem 

uasana Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar, Sulsel. ANTARA Foto/HO-PT Pelindo uasana Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar, Sulsel. ANTARA Foto/HO-PT Pelindo

PT Pelindo mengimbau penumpang kapal di Pelabuhan Makassar waspada cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal itu disampaikan karena jumlah pengguna moda transportasi laut, khususnya di Makassar masih tinggi sejak libur natal dan tahun baru (nataru). 

“Saat ini khusus di Pelabuhan Makassar masih cukup ramai. Melihat kondisi cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini, saya mengimbau kepada seluruh penumpang kapal untuk waspada dan juga selalu memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Makassar, Suhaidi Hamid, dikutip dari Medcom.id,  Jumat, 6 Januari 2023. 

Dia  juga mengimbau petugas di lapangan  agar terus siaga dan waspada. Para petugas diminta selalu menggunakan alat pelindung diri.

GM Pelindo Regional 4 Makassar mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama mengantisipasi kondisi atau situasi yang tidak diinginkan. Di antaranya Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, PT Pelayaran Indonesia (Pelni), Kantor Distrik Navigasi Kelas I Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, dan Basarnas.

BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai dampak potensi cuaca ekstrem. Di awal tahun ini potensi bencana hidrometeorologis masih tinggi. BMKG juga merilis peringatan dini  hujan lebat berpotensi akan menerjang wilayah Sulsel selama sepekan.

“Prakiraan 3-9 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan,” ujar Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet.

Ia menjelaskan, pemicu cuaca ekstrem yaitu dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di Sulsel. Ex-siklon tropis Ellie terpantau masih berada di Australia bagian barat, mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.

“Terdapat pertemuan arus angin (konvergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah berkisar 70-100 persen,” urai dia. 

Cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat dan tengah. BMKG juga memperingatkan ada potensi angin kencang di Sulsel bagian barat dan selatan.

“Masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan,” kata dia.



(SUR)

Berita Lainnya