Jokowi: Stop Jadi Pengikut! Indonesia Harus Berwatak Trendsetter

Presiden Jokowi. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden Presiden Jokowi. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden

Apakareba:  Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia berhenti menjadi pengikut negara lain. Indonesia, kata Kepala Negara, layak menjadi pemimpin di kancah global.
 
"Kita harus melakukan lompatan kemajuan. Kita harus mulai berwatak trendsetter, bukan lagi berwatak follower," kata Jokowi dalam sambutan virtual di Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, dilansir Medcom.id, Senin, 6 Desember 2021.
 
Menurutnya, Indonesia memiliki kesempatan untuk mewujudkan hal tersebut. Melalui Presidensi G20, Indonesia bisa memanfaatkan momentum menunjukkan kepemimpinan di level global. Indonesia bisa memasukkan agenda positif demi mewarnai dunia dan memperjuangkan kepentingan negara berkembang.

Jokowi menjelaskan upaya ini sebagai aksi nyata melanjutkan perjuangan Presiden ke-1 Soekarno alias Bung Karno. Sang Proklamator dikenal sebagai sosok yang kerap berjuang mendukung kemerdekaan negara-negara jajahan.

Baca juga: Diduga Menjadi Penyebab, Ini 2 Pemicu Erupsi Gunung Semeru

"Perjuangan ini seperti perjuangan Bung Karno dalam memimpin negara-negara Asia Afrika untuk merdeka. Sekarang, kita memimpin negara-negara terkaya dunia untuk membangun dunia yang lebih baik, yang lebih berkeadilan bagi kita semua, bagi masyarakat masa depan dunia," jelas Jokowi.
 
Tidak hanya melalui Presidensi G20, upaya menjadi trendsetter bisa dilakukan melalui penanganan pandemi covid-19. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang disorot lantaran berhasil menekan angka penularan covid-19 dan mengakselerasi vaksinasi.
 
"Kita telah berhasil menjadi satu dari lima negara di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi pada level 1. Hal ini menunjukkan kemampuan bangsa kita dalam menghadapi tantangan, yaitu dengan gotong-royong dan memanfaatkan tantangan itu sebagai peluang," tutur Presiden.
 
Ia berharap pemerintah dan masyarakat Tanah Air bisa terus melahirkan pemikiran-pemikiran progresif. Gagasan-gagasan baru amat berguna bagi kemajuan bangsa.



(NAI)