Hati-hati! Pasien Diabetes Rentan Terkena Stroke

(Risiko terjadinya stroke akan semakin meningkat jika pasien diabetes sudah berusia di atas 50 tahun. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com) (Risiko terjadinya stroke akan semakin meningkat jika pasien diabetes sudah berusia di atas 50 tahun. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Apakareba: Menurut American Diabetes Association, orang yang memiliki diabetes 1,5 kali lebih mungkin untuk mengalami stroke. Pula, risiko terjadinya stroke akan semakin meningkat apabila penderita sudah berusia di atas 50 tahun dan mempunyai kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan jarang berolahraga.

Seorang ahli dan spesialis gagal jantung dr. Frederico Trobo mengungkapkan bahwa diabetes adalah penyakit peradangan. Artinya, menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Dengan adanya peradangan tersebut, pembentukan plak di dinding arteri yang berada di ujung jalan, dapat menyebabkan oklusi atau bahkan pecahnya salah satu pembuluh darah tersebut.

“Ada dua jenis stroke yang perlu diketahui, pertama oklusi dan yang kedua adalah pecahnya salah satu pembuluh darah (stroke hemoragik), artinya pembuluh darah ini pecah dan terjadi pendarahan di dalam otak. Dan, orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke jika dibandingkan dengan orang tanpa diabetes,” jelas dr. Frederico dilansir dari Gaya.id pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Diabetes bisa berpengaruh terhadap kemampuan tubuh untuk membuat insulin atau menggunakannya dengan benar. Pasalnya, insulin memainkan peran penting dalam menarik glukosa ke dalam sel dari aliran darah, penderita diabetes kerap mempunyai terlalu banyak gula dalam darahnya.

Seiring berjalannya waktu, kelebihan gula itu bisa berkontribusi pada penumpukan gumpalan atau timbunan lemak (plak) di dalam pembuluh yang memasok darah ke leher dan otak. Proses tersebut dikenal sebagai aterosklerosis.

Apabila endapan itu dibiarkan saja, hal tersebut bisa mengakibatkan penyempitan dinding pembuluh darah atau bahkan penyumbatan total. Saat aliran darah ke otak berhenti karena alasan apapun, maka dapat terjadi penyakit stroke.

dr. Frederico melanjutkan bahwa orang dengan diabetes bisa menurunkan tingkat stroke mereka dengan diet, olahraga, dan mengendalikan diabetes dengan mengonsumsi obat-obatan yang tepat. Terdapat beberapa jenis obat yang dapat dikonsumsi, termasuk pil dan insulin. Namun, perlu dikombinasikan juga dengan modifikasi gaya hidup seperti olahraga dan diet.

“Anda tidak harus membiarkan diabetes mengontrol tubuh Anda. Dengan penanganan dan pengobatan yang tepat, Anda dapat memiliki hasil yang sama seperti orang tanpa diabetes,” sarannya.

 

BACA: Catat! 4 Buah Ini Rendah Indeks Glikemik dan Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes



(SUR)

Berita Lainnya