Program Imunisasi Dasar Anak Mengendur Akibat Pandemi Covid-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. MI/Immanuel Antonius Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. MI/Immanuel Antonius
Jakarta: Akibat pandemi covid-19 cakupan imunisasi anak terus menurun. Pada 2021, capaian program imunisasi turun dari 84,2 persen pada tahun sebelumnya menjadi 79,6 persen.
 
"Untuk mengejar kekurangan cakupan itu, pemerintah menggelar bulan imunisasi anak nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dilansir dari Medcom.id, Senin, 18 April 2022.
 
Budi mengungkapkan faktor lain penurunan cakupan imunisasi rutin. Yakni, gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan masyarakat, dan jumlah tenaga kesehatan berkurang.

"Ini menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi covid-19," ujar dia.
 
Faktor berikutnya ialah masih ada orang tua dan pengasuh yang enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan. Hal itu berdasarkan survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF pada 2020.
 
"Alasannya, karena takut tertular covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat," ucap Budi.

Budi mendorong orang tua untuk segera melengkapi imunisasi dasar bagi anaknya. Imunisasi bisa dilakukan di puskesmas, posyandu, dan fasilitas kesehatan lainnya selama BIAN berlangsung.
 
Budi berharap pekan imunisasi dunia menjadi momentum meningkatkan semangat tenaga kesehatan. Kemudian, menyadarkan masyarakat dan pemerintah daerah ihwal pentingnya imunisasi.
 
"Demi tercapainya tujuan keluarga Indonesia yang sehat dan berkualitas," kata Budi.

(UWA)

Berita Lainnya