Pemprov Sulsel Gelar Pasar Murah Beras di 17 Kabupaten/ Kota

Warga membeli beras murah dalam Pasar Murah Pemprov Sumsel di Pasar Lemabang Palembang, Sumsel, Minggu (2/10/22). (ANTARA/Dolly Rosana) Warga membeli beras murah dalam Pasar Murah Pemprov Sumsel di Pasar Lemabang Palembang, Sumsel, Minggu (2/10/22). (ANTARA/Dolly Rosana)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar pasar murah beras di Kota Palembang dan 16 kabupaten/kota lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan akibat kenaikan harga.

Nantinya, warga miskin akan mendapat beras seharga Rp5.000/kg. Dalam menjalankan program ini Pemprov Sulsel berkerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). 

“Pemprov Sumsel memberikan subsidi tambahan  dari APBD senilai Rp3.500/kg sehingga beras dapat dijual dengan harga Rp5.000/kg,” kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, dilansir dari Antara, Minggu, 2 Oktober 2022. 

Mawardi menekankan program ini diprioritaskan untuk masyarakat yang tidak mampu. Ia mengimbau kepada masyarakat lainnya untuk tidak memanfaatkan kesempatan ini.

“Saya juga ingatkan, program ini untuk masyarakat miskin, jangan ada yang cari-cari kesempatan. Jika sudah kaya, jangan beli beras ini,” tegas Mawardi. 

Terdapat ratusan warga yang mengantre beras dalam kegiatan itu. Warga yang boleh membeli beras murah adalah mereka yang telah mendapatkan pembagian kupon dari instansi terkait.

Salah seorang penerima bantuan Sripah, warga 3 Ilir Palembang mengatakan merasa terbantu atas program itu. “Sebulan terakhir ini harga beras naik, sampai-sampai saya beli beras murah merek Wayang yang banyak hancurnya. Itu saja harganya sudah Rp9.500/kg,” kata Sripah. 

BACA:  Kerja Sama dengan POS Indonesia, Dinsos Luwu Utara Sudah Salurkan 23 ribu BLT

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel Erwin Soeriadimadja mengatakan BI sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memantau perkembangan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok untuk menjaga daya beli masyarakat.

Program beras murah ini merupakan salah satu upaya untuk meredam gejolak harga di pasaran.  TPID menargetkan inflasi tak melampaui angka di atas 5 persen, mengingat target tahunan sebesar 3 persen plus minus satu persen.

“Selain karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),(kenaikan beras) juga dipengaruhi periode menjelang akhir tahun dan kelancaran distribusi dan pasokan,” ungkap Erwin.

Sementara Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Eko Hari Kuncahyo menambahkan sejak awal tahun hingga September 2022 pihaknya sudah menyalurkan beras murah dalam operasi pasar sebanyak 28.000 ton.

Hingga kini Bulog terus melakukan penyerapan beras dari petani. Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir kekurangan beras karena stok yang ada dapat dipenuhi sampai awal tahun 2023.

 



(SUR)

Berita Lainnya