Sektor Pertanian Dianggap Bisa Atasi Kemiskinan di Gorontalo

Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Teritorial Pemenangan Partai NasDem Sulawesi Rachmat Gobel/MI/Panca Syurkani Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Teritorial Pemenangan Partai NasDem Sulawesi Rachmat Gobel/MI/Panca Syurkani

Apakareba: Ekonomi Provinsi Gorontalo disebut dapat diselamatkan dengan mengembangkan sektor pertanian. Sebab, kekuatan utama yang dimiliki Gorontalo adalah sektor pertanian. Sehingga, apaabila sektor pertaniannya semakin kuat, maka masyarakatnya pun akan semakin sejahtera.

“Jika sektor ini kita kelola dengan baik, saya yakin dan percaya kemiskinan bisa kita atasi. Sektor pertanian adalah kunci dari kesejahteraan rakyat Gorontalo,” kata Ketua Teritorial Pemenangan Partai NasDem Sulawesi, Rachmat Gobel, yang juga wakil Ketua DPR usai membuka Rakorwil Partai NasDem Provinsi Gorontalo, Rabu malam, 31 Maret, seperti dilansir dari Medcom.id.

Angka kemiskinan di Gorontalo disebut terus berada di peringkat kelima terendah se-Indonesia sejak terbentuknya provinsi tersebut. Atas dasar tersebut, ia tidak mau Gorontalo berada di angka terendah sebagai provinsi termiskin di Indonesia.

"Selama ini yang saya lihat, pemerintah provinsi ini kurang maksimal. Berapa tahun provinsi ini terbentuk, kok terus saja terlihat kemiskinan ini dipelihara," ucapnya.

Putra asli Gorontalo itu ingin masyarakat di sana lebih sejahtera. Ia sangat berharap sektor pertanian di Gorontalo bisa bergema. Tak hanya itu, sektor kelautan dan perikanan juga diharapkan dapat menyokong perekonomian masyarakat.

“Di sinilah Partai NasDem harus mengubah dan memperjuangkan itu. Kita ingin agar petani-petani kita sejahtera. Ketika mereka sejahtera, sektor ekonomi kita akan lebih baik lagi,” paparnya. 

Perubahan tersebut, menurut Rachmat, tidak hanya menjangkau di tingkat atas. Tetapi, juga mencakup tingkat bahwa, seperti desa atau kelurahan.

"Bagaimana caranya kita dorong pertanian, kualitas produktivitas dan bagaimana mengembangkannya, dan ketika masa panen kita bisa mengolah dengan memberikan nilai tambah. Belum lagi produk hortikultura dan industri yang membangun UMKM," jelasnya.
 



(SYI)

Berita Lainnya