Survei SMRC: Warga Muslim Terbelah Merespons Adu Tembak FPI-Polisi

Barang bukti kendaraan dalam kontak senjata simpatisan Rizieq Shihab dan polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM50. Medcom.id/Siti Yona Hukmana Barang bukti kendaraan dalam kontak senjata simpatisan Rizieq Shihab dan polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM50. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Apakareba: Warga Muslim di Indonesia terbelah dalam menilai adu tembak yang sempat terjadi antara Laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM50. Hal ini seperti disebutkan oleh Lembaga Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC). Sejumlah masyarakat percaya insiden itu dipicu anggota FPI yang menyerah polisi.

"Sebesar 34 persen percaya anggota FPI yang menyerang polisi dan 31 persen percaya anggota polisi yang menyerang pihak FPI. Yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab 36 persen," ujar Manajer program SMRC Saidiman Ahmad dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 6 April 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Sebanyak 38 responden menganggap penembakan personel kepolisian melanggar prosedur hukum yang berlandaskan pada hak asasi manusia (HAM). Jawaban itu mencuat setelah diminta pendapat terkait sikap polisi dalam bentrok tersebut. Sementara, responden yang menilai penembakan itu sesuai hukum sekitar 37 persen.

Survei dilakukan sejak 27 Februari sampai 8 Maret 2021 dengan melibatkan 1.220 responden berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Wawancara jug dilakukan secara tatap muka kepada yang dipilih secara acak.

Data wawancara terhadap 1.064 responden dinyatakan valid. Margin of error survei tersebut, yakni sekitar 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Kautsar Widya Prabowo)
 



(SYI)

Berita Lainnya