Hapus Tes Keperawanan, Legislator PAN: Langkah Maju TNI Kikis Budaya Patriarki

Anggota Komisi I Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia. Dok. Istimewa Anggota Komisi I Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia. Dok. Istimewa

Apakareba: TNI menghapus kebijakan terkait tes keperawanan bagi calon tentara perempuan. Langkah tersebut disambut baik.

"Ini menjadi berita baik untuk Indonesia, ditiadakannya tes keperawanan merupakan langkah maju yang dilakukan oleh TNI," kata anggota Komisi I, Farah Puteri Nahlia, melalui keterangan tertulis, Jumat, 13 Agustus 2021.

Bagi Farah, penghapusan tes keperawanan merupakan budaya patriarki yang harus ditinggalkan. Masyarakat harus lebih terbuka dan diedukasi, bahwa selaput dara yang sobek tidak hanya bersumber dari hubungan badan.

"Perempuan yang jatuh atau kecelakaan bisa menyebabkan selaput dara sobek," cetus politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, melansir Medcom.id.

Baca: TNI AD Hapus Tes Keperawanan Calon Tentara Perempuan

Tes itu dinilai menjadi penghalang bagi perempuan dalam mendapat pekerjaan. Selain itu juga dinilai tak ada kesinambungan dengan profesionalitas prajurit.

"Jika kehormatan perempuan hanya dinilai dari aspek keperawanannya, akan ada berapa banyak perempuan yang kehilangan hak konstitusionalnya untuk bisa bekerja, mendapatkan akses pendidikan, dan mengabdi di institusi tertentu," sebut dia.

Saat ini bukan lagi soal gender, melainkan bagaimana cara menghargai sebuah kualitas. Jangan sampai tes keperawanan menjadi halangan bagi perempuan dalam meraih mimpinya.
 
"Secara historis, kami kaum perempuan mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa. Jadi biarkan kami ikut serta dalam perubahan untuk jadi sejarah selanjutnya," ujar dia. (Anggi Tondi Martaon)



(RAI)

Berita Lainnya