Pemkab Majene Targetkan Penurunan Angka Stunting Sampai 27,7 Persen

Wakil Bupati Majene Arismunandar (kanan) pada rapat koordinasi percepatan penurunan stunting. (ANTARA/HP/Humas Pemkab Majene) Wakil Bupati Majene Arismunandar (kanan) pada rapat koordinasi percepatan penurunan stunting. (ANTARA/HP/Humas Pemkab Majene)

Apakareba: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene Provinsi Sulawesi Barat menargetkan penurunan angka stunting hingga 27,7 persen pada 2022. Hal ini berdasarkan pada target yang ditetapkan dalam RPJMD 2021 – 2026.

“Saat ini, angka stunting di Majene sekitar 33 persen atau masih kurang lebih enam persen dari target yang ditetapkan,” kata Wakil Bupati Majene Arismunandar dikutip dari Antaranews.com, Selasa, 30 Juli 2022.

Arismunandar mengatakan posisi Kabupaten Majene terhadap kasus stunting tertinggi kedua di Sulawesi Barat. Tetapi, sepanjang terdapat komitmen melalui pelaksanaan program yang sudah disusun dan disepakati, akan dapat tepat sasaran dan berkontribusi dalam penurunan stunting di Majene.

“Itu tugas kita bersama. Semua bisa dicapai kalau kita berkolaborasi bersama, kolaborasi yang kuat dan betul-betul serius,” ujarnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Majene, Hasnawati mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil rekonsiliasi dan audit stunting, ditekankan agar adanya intervensi kepada OPD terkait yang masuk dalam aksi penanganan percepatan angka stunting.

“Kami sudah paparkan angka-angka yang akan diintervensi semua OPD. Nanti BKKBN selaku Sekretariat Satgas Stunting Majene akan membagi ke seluruh desa dan kelurahan melalui pendamping keluarga dengan melihat indikator dan risiko stunting,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan sinyal positif dari BKKBN Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan rembuk stunting pada minggu pertama dan kedua September 2022.

 

BACA: Pemprov Sulsel dan BKKBN Jadwalkan 5 Strategi Guna Dorong Penurunan Stunting



(SUR)

Berita Lainnya