Penyakit Lyme, Simak Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya!

Penyakit lyme. Alodokter Penyakit lyme. Alodokter

Apakareba: Banyak selebriti papan atas mengalami penyakit lyme atau lyme disease, seperti Bella Hadid, Yolanda dan Anwar Hadid, Justin Bieber, serta Avril Lavigne. Penyakit lyme membuat para penderitanya merasa tersiksa untuk terlepas dari penyakit tersebut.

Lantas apa sih penyakit lyme itu? Penyakit lyme adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu. Terdapat empat spesies yang paling sering menyebabkan penyakit lyme, yakni borrelia burgdorferi, borrelia mayonii, borrelia afzelii, dan borrelia garinii.

Gejala paling umum yang terjadi pada penderita adalah ruam kemerahan di kulit dengan karakteristik yang khas. Namun, penyakit ini bisa berkembang semakin parah dan menyebabkan komplikasi serius. Oleh karenanya, penderita harus segera melakukan pengobatan setelah gejala penyakit lyme muncul. Berikut sejumlah informasi terkait penyakit lyme yang dikutip dari berbagai sumber.

Penyebab penyakit lyme

Seseorang dapat terserang penyakit lyme jika digigit oleh kutu jenis lxodes scapularis dan lxodes pacificus yang terinfeksi bakteri. Sebagian besar kasus, kutu yang terinfeksi harus menempel di tubuh manusia setidaknya selama 36-48 jam.

Durasi waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan bakteri ke seseorang cukup lama dan umumnya orang tak akan sadar pernah tergigit kutu. Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lyme antara lain; sering beraktivitas di luar ruangan seperti berkemah, berburu binatang, dan mendaki gunung.

Kemudian, tidak memakai pakaian yang melindungi kulit, sehingga kulit rentan terpapar. Serta, tak segera menyingkirkan kutu dari kulit atau cara mencabut kutu yang tidak tepat.

Baca juga: Kerap Memendam Emosi? Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Fisik dan Mental!

Gejala penyakit lyme

Gejala yang timbul dapat berbeda-beda pada setiap penderita, namun biasanya berkembang dalam tiga tahap (stadium). Gejala awal yang muncul adalah ruam kulit dengan karakteristik berwarna kemerahan atau ungu seperti memar, membesar secara bertahap dalam beberapa hari bahkan mencapai 30 cm.

Kemudian, terasa hangat bila disentuh namun jarang menimbulkan nyeri atau gatal. Muncul di area gigitan kutu, namun bisa muncul di bagian tubuh lain seiring perkembangan penyakit. Ruam juga berbentuk lingkaran dan terkadang ada titik merah di tengah, menyerupai target memanah. Umumnya, ruam ini akan hilang dengan sendirinya dalam empat minggu.

Stadium satu, tahap bakteri belum menyebar ke seluruh tubuh. Tahap ini terjadi pada 1-2 minggu setelah penderita digigit kutu. Gejalanya dapat berupa demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, lelah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Stadium dua, tahap awal penyebaran bakteri ke seluruh tubuh. Gejala ini bisa muncul beberapa minggu atau bulan setelah penderita digigit kutu. Ruam merah mulai muncul di tempat lain selain lokasi gigitan kutu.

Penderita juga dapat mengalami gejala leher kaku, gangguan irama jantung, gangguan sistem saraf seperti wajah terkulai, tungkai mati rasa, gangguan ingatan atau radang otak, radang selaput otak, hingga radang saraf tulang belakang.

Stadium tiga, tahap ini akan terjadi bila infeksi pada stadium satu dan dua tidak ditangani. Stadium tiga ini dapat terjadi dalam hitungan bulan atau tahun setelah penderita digigit kutu. Sejumlah gejala penyakit lyme pada stadium tiga yakni artritis pada satu atau lebih sendi besar, kerusakan saraf yang lebih berat, serta ensefalopati atau hilang ingatan jangka pendek, sulit berkonsentrasi, serta sulit diajak berkomunikasi.

Baca juga: 5 Manfaat Teh Hijau Bagi Kesehatan dan Cara Terbaik Mengonsumsinya!

Pengobatan penyakit lyme

Penyakit lyme dapat mudah dissembuhkan bila cepat diobati, terutama jika masih berada dalam stadium satu. Metodenya dengan pemberian obat antibiotik yang disesuaikan dengan tingkat keparahan dan usia pasien. Jenis antibiotik  yang diberikan berupa amoxicillin, cefuroxime, dan doxycycline.

Pada penderita yang masuk stadium awal, mereka akan diberikan antibiotik minum selama 10-14 hari. Sedangkan, bagi mereka yang menderita penyakit lyme disertai penyakit jantung atau gangguan sistem saraf pusat, dokter akan memberikan antibiotik suntik selama 14-28 hari.

Sementara, bagi mereka yang masuk stadium tiga disertai dengan arthritis, dokter akan memberikan antibiotik minum selama 28 hari disertai pemberian obat antiinflamasi nonstreroid, aspirasi sendi, serta operasi pengangkatan sendi yang mengalami peradangan.

Pencegahan penyakit lyme

Kamu yang tak ingin mengalami penyakit lyme yang bisa bertahan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya, harus melakukan sejumlah pencegahan. Yakni gunakan pakaian tertutup, oleskan krim antiserangga, memotong rumput yang sudah panjang di sekitar rumah, periksa seluruh bagian tubuh segera mandi dan mencuci baju usai beraktivitas di rerumputan.

Jika ada kutu yang hinggap di kulit, jangan memencet atau menepuknya. Angkat kutu secara perlahan di bagian kepalanya dengan menggunakan pinset. Jangan lupa mengoleskan antiseptik ke kulit yang dihinggapi. 



(CIA)