Begini Cara Pemerintah Kota Makassar Tanggulangi DBD

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Apakareba: Kasus demam berdarah dengue (DBD) diperkirakan akan terus meningkat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Menyoroti hal itu, Pemerintah Kota Makassar, pun segera menyiapkan sebanyak 153 unit alat fogging demi menanggulangi penyakit DBD.

"Ratusan alat fogging ini diperuntukkan bagi setiap kelurahan se-Kota Makassar. Artinya, masing-masing kelurahan akan dilengkapi satu alat fogging dari 153 kelurahan se-Kota Makassar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Andi Hadijah Iriani R, di Makassar, Selasa, 8 Juni 2021, seperti dilansir dari Antara.

Pengadaan ratusan alat fogging ini tentunya harus melalui proses dan mekanisme yang ada. Termasuk, menyiapkan anggaran pengadaan hingga tender dan pembelian alat.

"Alhamdulillah pengadaannya bisa masuk dan kami sudah mulai menyiapkan dokumen lelang. Insya Allah selesai cepat tendernya, jadi dimungkinkan Agustus nanti barangnya sudah ada. Paling penting spesifikasi jelas dan sesuai harga," ucapnya.

Hadijah menyebutkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar telah mendapatkan bantuan alat fogging. Bantuan tersebut diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel dan komunitas relawan dengan jumlah masing-masing satu unit alat fogging. Meski begiu, alat tersebut belum cukup untuk mengendalikan kasus DBD di Kota Makassar.

Selain menggunakan alat fogging, Pemkot Makassar juga gencar membagikan bubuk abate kepada masyarakat. Tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan jentik nyambuk juga diberikan bubuk abate.

Pihak puskesmas juga telah turun dalam upaya memberikan edukasi dan sosialiasi ke masyarakat demi menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Walaupun, menurut Hadijah hal itu sudah cukup terlambat dilakukan.

Hadijah menjelaskan kasus DBD biasanya terjadi pada masa peralihan musim, dari musim hujan ke kemarau. Masyarakat pun telah menyadari hal itu. Sehingga, menurutnya, masyarakat sudah bisa mengantisipasi kasus DBD jauh hari sebelumnya.

Baca juga: Pemkot Makassar Mulai Layani Ubah Data Kependudukan Transgender

"Caranya sangat sederhana, bahwa masyarakat harus memperbaiki lingkungannya seperti jangan ada genangan dan pakaian tergantung, drainase harus mengalir agar tidak menjadi sumber bertelur nyamuk. Itu yang paling pertama untuk menghilangkan jentik nyamuk dalam rumah," ujarnya.

Pihak puskesmas, sebut Hadijah, telah mendapati beberapa kasus DBD dalam satu keluarga. Untuk itu, menjaga kebersihan lingkungan menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. Apalagi kasus DBD yang paling fatal bisa menyebabkan kematian.

"Kebersihan lingkungan itu yang paling pertama dalam pencegahan DBD, fogging itu malah upaya terakhir. Jadi, masyarakat juga harus sadar untuk membersihkan lingkungannya," tutup Hadijah.



(SYI)

Berita Lainnya