Plt Gubernur Sulsel Evaluasi OPD Terkait Temuan BPK

Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman. Foto: Humas Pemprov Sulsel Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman. Foto: Humas Pemprov Sulsel

Apakareba: Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bakal mengevaluasi kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sulsel. Evaluasi menyusul temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkiat tiga OPD mengalami tekor. 

"Catatan dari BPK akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk OPD terkait," ucap Andi di Makassar, Selasa, 1 Juni 2021, melansir Antara. 

Andi menuturkan evaluasi guna mendorong perbaikan prosedur tatanan penganggaran menjadi lebih baik ke depan. Upaya ini juga sekaligus mendorong ketertiban dan pelayanan yang semakin meningkat bagi masyarakat. 

BPK memberikan predikat opini wajar dengan pengecualian (WDP) atas Laporan Hasil Pertanggungjawaban (LHP) BPK Perwakilan Sulsel atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Sulsel Tahun Anggaran 2020.

Baca juga: Danny Pomanto Kecewa Hasil Laporan Keuangan Daerah Buruk

Dia menjelaskan, ada beberapa catatan BPK atas pemeriksaan laporan keuangan dan laporan kinerja Pemprov Sulsel untuk 2020. Salah satunya temuan tiga OPD yang tekor pada kas bendahara atau adanya sisa kas yang merupakan kas di bendahara pengeluaran, yang belum disetorkan ke kas daerah sampai dengan 31 Desember 2020.

Menurut Andi, pemeriksaan yang dilakukan ini atas rekomendasi dari Inspektorat. Sehingga kejadian tersebut agar tidak berulang kembali di tahun ini. 

"Kami butuh penguatan tim TAPD serta OPD. Tindak lanjut dalam 60 hari akan ditegasi untuk selesaikan dan jika ditemukan pelanggaran akan mengacu pada rekomendasi. Sanksi akan diberikan sesuai rekomendasi inspektorat," ujar dia. 

Selain itu, Andi menambahkan, kejadian ini menjadi perhatian untuk seluruh OPD. Menurutnya, sebagai pejabat negara harus hati-hati. 

"Setiap rupiah yang masuk ataupun yang keluar harus dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya untuk orang banyak," tutup dia. 



(CIA)

Berita Lainnya