Melawan Maraknya Buah Impor dengan Buah Lokal

Ilustrasi berbagai macam buah. (Foto: Pexels) Ilustrasi berbagai macam buah. (Foto: Pexels)

Apakareba: Tingkat kebergantungan masyarakat Indonesia atas buah impor masih tinggi. Hal itu salah satunya dipicu oleh rendahnya produksi buah lokal. Padahal beberapa buah impor yang masuk, sebenarnya bisa juga ditanam di Indonesia. 

Apabila Indonesia ingin melepaskan ketergantungannya, maka kualitas buah lokal pun harus ditingkatkan. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.

Nurdin menyebutkan bahwa Sulsel memiliki potensi yang tinggi di sektor pertanian dan perkebunan. Jadi sangat disayangkan jika keunggulan tersebut tidak dikelola dengan maksimal.

“Sebenarnya melawan buah impor itu, kita harus memperbaiki kualitas buah kita (lokal),” kata Nurdin saat memimpin pertemuan coffee morning bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 18 Januari 2021, seperti dilansir dari Sulselprov.go.id.

Ia mencontohkan lengkeng yang tiga tahun lalu ditanam di Sulsel. Kalau hari ini, Dinas Pertanian Sulsel melakukan hal serupa, maka tiga tahun ke depan, provinsi tersebut bisa menjadi daerah penghasil lengkeng.

Rekayasa pada buah juga penting dilakukan untuk menembus pasar ekspor. Misalnya, mangga yang hampir ditemukan di berbagai negara sebagai buah impor.

“Mangga harum manis dan mangga madu misalnya. (Jenis manga itu) sulit menembus pasar ekspor karena memiliki kulit buah yang berwarna hijau, padahal memiliki rasa yang manis dan beraroma. Warna hijau pada mangga bagi konsumen luar negeri dianggap memiliki rasa kecut,” jelas Nurdin.

Mantan Bupati Bantaeng itu juga menekankan bahwa setiap daerah di Sulsel harus mendapatkan perhatian yang sama dalam menciptakan peluang dan produksi buah. Ia juga berharap Sulsel bisa mengimbangi dan mengikuti arus perkembangan yang ada. 

“Sisa masa jabatan saya dua tahun ini, kita manfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk support daerah (kabupaten/kota). Jadi, ada kolaborasi antara kita semua,” ucapnya.
 



(SYI)

Berita Lainnya