BMKG Makassar Sebut Fenomena La Nina Ganggu Aktivitas Penerbangan

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Apakareba: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, Sulawesi Selatan, memastikan fenomena La Nina akan menganggu aktivitas transportasi, terutama penerbangan di Makassar. Lantaran, terjadi perkembangan pertumbuhan awan di Selat Makassar. Hal tersebut dinilai akan sangat menganggu operator penyeberangan laut maupun udara.

"Terutama udara, karena tidak ada posisi pilihan terbang selain arah terbangnya ke bagian barat dan pertumbuhan awan itu ada di barat sebagai Selat Makassar. Ini akan sangat mengganggu sekali operator penerbangan, makanya harus hati-hati," kata Kasubid Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto, Rabu, 16 Desember 2020, seperti dilansir dari Antara.

Berdasarkan pantauan BMKG Makassar, awan yang disebut kumulonimbus mulai tumbuh dan terlihat tebal di langit barat Makassar. Tentunya, awan tebal tersebut akan berdampak pada jarak pandang dan posisi jarak tinggi terbang. Apalagi penerbangan juga tidak akan dilakukan dengan menembus awas.

“Operator penerbangan sudah mulai tidak nyaman karena awan ini mulai tumbuh. Itu akan menganggu sekali karena pasti mereka (pesawat) akan menghindari (awan kumulonimbus),” jelasnya.

Diprediksi posisi puncak fenomena La Nina akan terjadi pada Januari dan Februari 2021. Hal ini ditandai dengan tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir. Seperti curah hujan terakhir pada November 2020 yang di atas normal, yakni mencapai 161 mm dalam 10 hari.

“Itu yang kita khawatirkan, karena sudah mulai kelihatan ada peningkatan curah hujan lebih dari 100 mm setiap hari,” ucap Siswanto.
 



(SYI)

Berita Lainnya