Praktikkan 5 Pola Pikir Ini agar Menjadi Problem Solving Andal

Ilustrasi Problem Solving - Freepik Ilustrasi Problem Solving - Freepik

Apakareba: Problem solving  yang hebat itu dibuat, bukan dilahirkan. Itulah sepenggal kalimat pembuka yang cocok untuk menggambarkan temuan beberapa dekade ke belakang dari perusahaan konsultan manajemen  McKinsey.

Untuk menjadi seorang problem solver yang andal dibutuhkan waktu yang lama. Anda harus bisa berpikir sistematis dan logis dalam waktu yang sama.

Selain itu Anda juga harus menggunakan pengalaman saat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan.

Dalam risetnya beberapa tahun ke belakang terkait pemecahan masalah dengan para pemimpin di seluruh sektor bisnis, nirlaba, dan kebijakan, McKinsey telah membuat rangkuman beberapa mindset yang dibutuhkan untuk Anda agar dapat menjadi pemecah masalah yang andal. Dihimpun dari berbagai sumber berikut informasinya.

 

1. Selalu ingin tahu

Sebuah saran sederhana dari penulis sekaligus ekonom Caroline Webb untuk membangkitkan lebih banyak rasa ingin tahu dalam pemecahan masalah tim adalah dengan memberi tanda tanya di belakang hipotesis awal Anda atau jawaban yang tepat.

Kecerdasan kecil ini ternyata sangat kuat, kecerdasan tersebut  cenderung mendorong beberapa jalur solusi dan menempatkan fokus, dengan benar, pada pengumpulan bukti. Rasa ingin tahu adalah mesin kreativitas.

 

2. Toleransi terhadap ketidakpastian dan tetap rendah hati

Ketika kita memikirkan sosok pemecah masalah, mungkin Anda cenderung membayangkan seorang insinyur yang tenang dan brilian. Kenyataannya, sebagian besar problem solver yang andal memiliki banyak percobaan dan kesalahan di awal.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Anda jauh lebih baik dalam memecahkan masalah jika berpikir dalam kerangka peluang daripada dari pada situasi penuh kepastian.

Merangkul ketidaksempurnaan dapat menyebabkan pemecahan masalah yang lebih efektif. Ini praktis suatu keharusan dalam situasi ketidakpastian yang tinggi, seperti awal dari proses pemecahan masalah atau selama keadaan darurat.

 

3. Gunakan pendekatan mata capung

Pendekatan mata capung umum digunakan oleh problem solver yang hebat. Capung memiliki mata yang besar, dengan ribuan lensa dan fotoreseptor yang peka terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Meskipun kita tidak tahu persis bagaimana otak serangga mereka memproses semua informasi visual, dengan analogi ini mereka melihat berbagai perspektif yang tidak tersedia bagi manusia. Dengan konsep  mata capung Anda diharapkan dapat menangkap persepsi secara 360 derajat atau secara holistik.

Cara untuk untuk mengembangkan pendekatan mata capung adalah dengan berada 'di luar', daripada di dalam ketika menghadapi masalah ketidakpastian.


4. Brainstorming

Jika Anda belum  memahami apa itu brainstorming, istilah tersebut merujuk pada kegiatan di mana sebuah tim berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menemukan ide-ide baru.

Saat melakukan brainstorming, penting bagi tim untuk tidak mengkritisi setiap ide yang muncul, baik itu berasal dari diri sendiri atau dari rekan satu tim.

Jika Anda mempunyai sebuah ide, jangan ragu untuk mengungkapkannya. Sebab, ide itu bisa menjadi solusi yang efektif.

Setelah waktu brainstorming usai, setiap ide yang ditemukan wajib dibahas secara satu persatu. Kemudian, tiap anggota perlu menentukan ide yang paling efektif.


5. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap problem solving yang kerap dilupakan oleh semua orang. Padahal, evaluasi dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi Anda saat menemukan masalah baru di masa-masa mendatang.

Cara melakukannya tidak sulit, pertama, Anda harus mengevaluasi ide-ide yang ditemukan saat brainstorming.

Menjadi perlu dievaluasi di sini adalah pengaruh yang diberikan ide untuk penuntasan masalah. Dengan kata lain, pikirkan apakah ide tersebut dapat menyelesaikan masalah secara efektif atau tidak?

Itulah lima tips untuk meningkatkan kemampuan problem solving anda di tengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini.

Baca juga:  5 Tips Atasi Stres di Tengah Pandemi agar Tetap Waras



(NAI)

Berita Lainnya