Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Puasa Syawal, dari Niat hingga Keutamaan

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Apakareba: Pada Kamis, 13 Mei 2021, seluruh umat Islam merayakan Idulfitri 2021 atau 1442 Hijriah. Idulfitri merupakan hari kemenangan bagi umat muslim setelah melewati berbagai ujian dan cobaan serta menahan hawa nafsu selama satu bulan penuh. 

Bukan berarti setelah berhasil melewati Ramadan kita malah kendor dalam beribadah. Justru sebaliknya, sebagai umat Islam yang beriman seharusnya kita tetap konsisten, bahkan meningkatkan ketaatan dan ibadah kita usai Ramadan.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan iman adalah dengan menjalankan amalan sunah. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk menjalankan amalan sunah usai Ramadan, seperti puasa Syawal. Lantas, apa keutamaan puasa pada Syawal? Lalu, bagaimana niatnya? Dilansir dari berbagai sumber, berikut hal-hal yang perlu kalian ketahui mengenai puasa sunah tersebut.

Waktu pelaksanaan puasa Syawal

Idealnya, puasa Syawal dilakukan selama enam hari berturut-turut setelah Idulfitri, yakni pada 2 sampai 7 Syawal. Tetapi, tidak ada larangan yang menyebutkan bahwa kita tidak boleh menjalankan ibadah puasa sunah itu di luar tanggal tersebut. 

Tetapi, jangan khawatir, meski tidak dilakukan secara berurutan, kita juga akan tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal yang setara dengan puasa wajib setahun penuh. Dengan begitu, kalian diperbolehkan untuk menentukan kapan ingin menjalankan puasa sunah itu selama masih dalam Syawal.

Keutamaan puasa Syawal

Tahukah kamu bahwa puasa Syawal berperan sebagai penyempurna puasa Ramadan? Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sebagai berikut.

“Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika salatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada salat wajibnya, Allah SWT berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya.” (HR at-Tirmidzi)

Baca juga: Setelah Ramadan, Apa yang Sebaiknya Umat Muslim Lakukan?

Selain itu, barangsiapa yang melaksanakan puasa Syawal selama enam hari, maka dijanjikan mendapatkan pahala setara puasa setahun. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadis di kitab Shahih Muslim.

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun.”

Niat puasa Syawal

Seluruh ibadah yang dilakukan harus diawali dengan niat yang kuat. Salah satu hadis Rasulullah SAW bahkan menyebutkan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat. Adapun niat puasa Syawal enam hari adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnatis Syawwali lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Apabila kita mendadak ingin melaksanakan puasa Syawal di pagi hari, tentu hal ini tidak menjadi masalah. Terdapat niat yang bisa kalian lafalkan ketika hendak melakukan puasa sunah tersebut. Berikut niat puasa Syawal di pagi hari:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’I sunnatis Syawwali lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”



(SYI)

Berita Lainnya