Kebiasaan Tidur Siang Bikin Penyakit? Cek Faktanya!

Ilustrasi/Treehugger Ilustrasi/Treehugger

Apakareba: Tidur siang kerap dianggap menjadi kebiasaan buruk bagi sebagian orang. Bahkan, tidur siang kerap dinilai sebagai tanda kemalasan, tidak berstamina, atau memiliki penyakit.

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan tidur siang dapat membuat mental Anda, terutama orang berusia 60 tahun ke atas, lebih baik. Orang lanjut usia (lansia) yang memilih tidur siang memiliki kognitif yang lebih baik dibanding orang yang tidak tidur siang.

Journal General Psychiatry menerbitkan sebuah studi pengamatan kesehatan fisik dan kognitif terhadap 2.214 orang berusia di atas 60 tahun. Studi digelar di kota-kota besar di China.

Dari jumlah tersebut, 1.534 orang memilih tidur siang secara teratur dan 680 sisanya tidak tidur siang. Peneliti menemukan orang yang tidur siang mendapat skor lebih tinggi pada tes skrining demensia, Mini Mental State Exam (MMSE).

Tes mencangkup penilaian keterampilan visuospasial, rentang perhatian, pemecahan masalah, memori kerja, kesadaran lokasi, dan kefasihan verbal. Menurut penelitian Dr. Lin Sun dari Pusat Penyakit Alzheimer dan Gangguan Kesehatan Mental Universitas Shanghai Jiao Tong, orang yang tidur siang memiliki kinerja yang sangat baik pada kategori memori kerja, kesadaran lokasi, dan kefasihan verbal.

"Tidur siang membantu otak pulih dari kelelahan atau kelebihan informasi. Saat tidur siang, otak membersihkan informasi yang tidak perlu dari area penyimpanan sementara otak anda untuk mempersiapkan informasi baru yang akan diserap," kata Direktur Kesejahteraan Zevo Health, Davina Ramkissoon, Jumat, 19 Maret 2021, dikutip dari Healthline.

Manfaat tidur siang

Studi menyebutkan orang yang tidur siang maupun tidak rata-rata memiliki waktu tidur selama 6,5 jam setiap malam. Sementara itu, tidur siang didefinisikan sebagai tidur paling sedikit lima menit atau tak lebih dari 2 jam usai makan siang.

"Tidur siang yang ideal dan sehat harus dilakukan pada sore hari antara pukul 13.00-15.00 WIB. Berlangsung dari 10-30 menit," kata pelatih tidur dari program terapi tidur terpandu, Somnus, Katherine Hall.

Katherine membeberkan sejumlah manfaat tidur siang. Antara lain dapat meningkatkan suasana hati, energi,, produktivitas, mengurangi kecemasan, serta mengurangi ketegangan fisik dan mental.

Tidak semua tidur siang itu sehat

Seorang spesialis pengobatan tidur, Dr Abhinav Singh, mengatakan penelitian menunjukkan tidur siang meningkatkan ketangkasan mental, namun tidak mencegah penurunan kognitif seiiring bertambahnya usia. Dia menambahkan setiap orang bisa mendapat manfaat dari tidur siang singkat di sore hari.  

"Terutama saat waktunya penurunan irama sirkadian (sistem internal tubuh yang mengatur siklus tidur hingga pencernaan). Tidur siang singkat kurang dari 30 menit atau lebih terbukti meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kinerja kognitif, dan meningkatkan suasana hati untuk sisa hari itu," papar Singh.

Namun, tidur siang yang terlalu lama dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan. Sebab, tidur melebihi waktu 1 jam menandakan kuantitas atau kualitas tidur malam Anda tidak cukup.

"Banyak gangguan tidur dapat menghilangkan kuantitas atau kualitas tidur Anda. Kebiasaan tidur yang buruk juga bisa berperan," tambah dia.

Sementara, kuantitas dan kualitas tidur pada lansia juga dipengaruhi konsumsi obat. Baik obat tekanan darah, obat artritis, pelemas otot, dan obat kesehatan mental.



(CIA)

Berita Lainnya