Sekitar Seribu Polisi Amankan Unjuk Rasa di Kendari

Unjuk rasa berujung ricuh. Antara Unjuk rasa berujung ricuh. Antara
Kendari: Polresta Kendari mengerahkan 988 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa pada Selasa, 26 September 2023. Demonstrasi ini digelar setelah dua mahasiswa meninggal dalam demonstrasi RUU KUHP di DPRD Provinsi Sultra.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman menyatakan sejumlah 988 personel gabungan telah diterjunkan ke lapangan untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Personel gabungan itu terdiri dari Brimob, beberapa anggota Polres, dan Polda Sultra.

"Dari Brimob Polda Sultra, Polsek jajaran Polresta Kendari, Polres Bombana, dan Polres Kolaka," tutur Eka dikutip dari Antara, Selasa, 26 September 2023.

Ratusan personel yang diterjunkan disiapkan pada beberapa titik riskan yang ada di Kota Kendari. "Personel-personel tersebut ditempatkan di beberapa titik di Kota Kendari," lanjut dia.

Rinciannya, satu satuan setingkat kompi (SSK) personel Brimob Polda Sultra di wilayah Perumahan Citraland, satu SSK di Kantor Gubernur, serta satu SSK di Polda Sultra. Kemudian, dua detasemen 45 ditempatkan di Polda Sultra, satu detasemen 45 di Polsek Mandonga, satu tim penjinak bom, dan satu tim eskip di Polda Sultra.

Untuk membendung massa aksi yang anarkis, personel polisi juga disiapkan di Kantor DPRD Provinsi Sultra. Kapolresta Kendari mengatakan pihaknya menyiapkan tim negosiator gabungan dari Polresta Kendari dan polsek jajaran.

"Untuk lalu lintas Polres dan Polda, plotingan sesuai persimpangan dan bundaran. Dan personel Reskrim dan Intel melakukan mobile dan mengikuti pergerakan massa aksi," pungkas Eka.

Sebagai informasi, dua mahasiswa yang meninggal saat mengikuti aksi protes terhadap RUU KUHP dan Omnibus Law di Kantor DPRD Provinsi Sultra. Mereka bernama Randi dan Yusuf Kardawi.

(SUR)

Berita Lainnya