Begini Syarat Pembukaan Sekolah di Sulawesi Selatan

Ilustrasi sekolah. Foto: MI/Adi Kristiadi Ilustrasi sekolah. Foto: MI/Adi Kristiadi

Apakareba: Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Hery Sumiharto menyebut pembukaan sekolah tatap muka di Sulawesi Selatan tetap mengacu pada angka kasus covid-19. Sekolah akan dibuka berdasarkan tingkat zona covid-19 di setiap wilayah. 

"Pembukaan sekolah memang secara fleksibel, kita melihat keadaan bagaimana perkembangan kasus sekarang, apalagi pascalebaran yang juga berpotensi kasus melonjak," kata Hery di Makassar, Rabu, 19 Mei 2021, melansir Antara. 

Menurut Hery, keputusan pembukaan sekolah tatap muka harus berdasarkan keputusan pemerintah setempat, termasuk warga dan zone covid-19. Paling tidak wilayah tersebut sudah masuk zona kuning. 

Persiapan sekolah tatap muka di Sulsel telah dipersiapkan oleh seluruh pihak sejak Januari lalu. Mulai dari sarana, prasarana, sosialisasi hingga simulasi.

Selain itu, ada juga hal-hal yang harus dimiliki oleh sekolah seperti izin dari pemerintah setempat dan izin dari orangtua siswa. Disdik Sulsel juga telah melakukan simulasi sekolah tatap muka di tiga sekolah, yakni SMA 21, SMA 4, dan SMA 2. 

Baca juga: Kolesterol Naik Usai Lebaran? Begini Cara Mengatasinya!

Pelaksanaannya dinilai aman dan berjalan efektif. Sekaligus belum ada terindikasi dari siswa maupun guru dari sekolah ini. 

"Kebanyakan dari mereka sudah memberikan izin, kemudian kalau sarana juga alhamdulillah sudah memenuhi syarat," ujar dia. 

Sementara bagi siswa  yang tidak mendapat izin ke sekolah, Disdik Sulsel tetap mengupayakan agar mereka bisa melanjutkan sekolahnya. Salah satunya dengan opsi pembelajaran via zoom atau kunjungan langsung. 

Hery menambahkan sekolah di daerah masing-masing merupakan kewenangan daerah. Tetapi pembukaan sekolah tetap harus dikomunikasikan dengan satgas covid-19 dan pemerintah setempat. 

Adapun beberapa kriteria atau syarat pembukaan sekolah tatap muka. Antara lain hanya 50 persen di kelas, diatur jadwalnya, tidak boleh berkerumun dan maksimal belajar dalam kelas hanya tiga jam. 

"Harapan saya pada saat pembukaan semua sudah pahami kondisi dan tata cara new normal harus diketahui masyarakat sekolah supaya kita aman," ucap Hery. 



(CIA)

Berita Lainnya