Alhamdulillah, Angka Pengangguran di Sulsel Menurun 0,59%

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Kepala BPS Sulsel, Santono. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel. Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Kepala BPS Sulsel, Santono. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel.

Apakareba: Angka pengangguran di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Agustus 2021 turun 0,59 persen dibandingkan dengan pada 2020. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mensyukuri adanya penurunan angka pengangguran di wilayahnya meski berada di situasi pandemi covid-19. 

"Alhamdulillah, angka pengangguran di Sulsel pada Agustus 2021 turun 0,59 persen dibandingkan Agustus 2020. Apalagi di tengah kondisi pandemi covid-19, ini tentu berpengaruh pada tenaga kerja," kata Andi, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 6 November 2021.

Andi mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan terus berupaya menekan angka pengangguran. Salah satunya, dengan memberi pelatihan serta pendampingan.

Selain itu, kata dia, kehadiran investasi tentunya sangat diharapkan. Dengan begitu lapangan pekerjaan akan terbuka luas bagi masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel telah mengumumkan, tingkat pengangguran terbuka (PTP) di daerah itu pada Agustus 2021 sebesar 5,72 persen atau turun 0,59 persen. Padahal, pada Agustus 2020 lalu, angka itu tercatat sebanyak 6,31 persen.

“Pada Agustus 2021 di Provinsi Sulawesi Selatan, tercatat sebanyak 6,8 juta jiwa penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 4,41 juta jiwa, atau naik 136 ribu jiwa dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,32 persen menjadi 64,73 persen,” kata Kepala BPS Sulsel, Suntono.

Dari jumlah angkatan kerja tersebut, kata dia, sebanyak 4,16 juta orang bekerja. Sementara 0,25 juta orang pengangguran. Angka pengangguran itu turun sebanyak 17,47 ribu orang dibandingkan pada Agustus 2020. 

Menurut kabupaten/kota di Sulsel, TPT tertinggi tercatat di Kota Makassar 13,18 persen dan terendah di Kabupaten Enrekang 2,34 persen. “Penduduk yang bekerja dominan terserap di lapangan usaha pertanian yaitu sekitar 1,56 juta jiwa, (37,43 persen), selanjutnya diikuti lapangan usaha perdagangan sebanyak 779 ribu jiwa (18,75 persen)," kata dia.
 



(RAI)

Berita Lainnya