Mentan SYL Tinjau Kabuapaten Sidrap, Persiapkan Kawasan Integrated Farming

Mentan SYL meninjau hamparan lahan integrated farming seluas 400 hektare di Sidrap. Foto: Media Indonesia/Dok. Kementan Mentan SYL meninjau hamparan lahan integrated farming seluas 400 hektare di Sidrap. Foto: Media Indonesia/Dok. Kementan

Apakareba: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau hamparan lahan integrated farming di Desa Mario, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Jawa Timur pada Sabtu, 5 Februari 2022. Lahan seluas 400 hektare tersebut berupa peternakan ayam, petelur dan pabrik pakan.

Awalnya lahan tersebut merupakan lahan tidur, tetapi kini telah berhasil dioptimalisasi menjadi lahan pertanian produktif untuk ditanami komoditas unggulan. Di antaranya jagung, kelapa, dan tanaman hortikultura lain.

"Di lahan seluas 400 hektare ini saya sangat senang sekali karena di dalamnya dibangun 3 embung. Ini bagus sekali karena kita bangun pertanian terpadu dengan konsep modern, menggunakan mekanisasi pertanian modern," ujar Mentan SYL, dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 6 Februari 2022.

Nantinya, pengembangan integrated farming di Desa Mario ini akan dibangun dengan konsep klaster. Klaster dibagi per zona berdasarkan subsektor komoditas.

"Jadi ada hamparan jagung, kelapa, cabai, jeruk, pisang, dan kalau bisa ditanam juga kakao serta komoditas bernilai ekonomi tinggi lainnya. Di sekitar kawasan integrated farming ini pun kita dorong pengembangan usaha peternakan ayam rakyat dan juga ada pabrik pakannya," terang SYL.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) ini menyebut penyediaan lahan jagung tersebut untuk mendukung usaha peternakan ayam dan pabrik pakan. Hal ini merupakan bagian dari upaya pengembangan Perusahaan Peternakan Ayam Petelur Terpadu berbasis sistem lingkar tertutup.

Mengembangkan closed loop artinya menyiapkan sistem mulai dari budidaya hingga penyiapan bahan dasar pakan berupa jagung. Area ini akan mempersiapkan diri untuk menghasilkan produk dari hulu hingga hilir.

"Karena yang dikembangkan adalah integrated farm, kita bisa lihat dari mulai budidaya ayam hingga proses pembuatan telur. Begitu juga pengolahannya, mulai dari ayam yang diproduksi menjadi nugget, kelebihan telur yang dihasilkan menjadi tepung telur, dan pupuk kandang yang bisa diolah menjadi pupuk,” pungkas dia.

Turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut, Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif. (Monique Handa Shafira)



(UWA)

Berita Lainnya