Bikin Bangga! Kartunis Makassar Raih 20 Penghargaan Internasional

Kartunis sekaligus Sekretaris Program Studi Seni Rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Makmun. Foto: Dok. Unismuh Makassar Kartunis sekaligus Sekretaris Program Studi Seni Rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Makmun. Foto: Dok. Unismuh Makassar

Makassar: Kartunis sekaligus Sekretaris Program Studi Seni Rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Makmun, meraih puluhan penghargaan nasional hingga internasional. Sebanyak 20 penghargaan berhasil dikumpulkan sejak 2020.

"Pada ajang internasional biasanya mengangkat isu-isu global. Namun, penyelenggara mencari para pekerja kartun yang memiliki cara pandang yang berbeda," kata Makmun, dilansir dari Antara, Sabtu, 5 Maret 2022.

Uniknya, Makmun menyuarakan kaum tertindas dan menarik empati dunia lewat tema kartun yang ia buat. Ia berpendapat kreativitas memvisualkan ide adalah hal yang paling utama.

Baca: Perluas Jaringan, Unhas Sepakati Kerja Sama dengan Chang Gung University

"Saya berupaya membahasakan kejadian terburuk yang terjadi. Baik dari segi aspek sosial, ekonomi, politik, kemanusiaan, lingkungan dan lain sebagainya," imbuh dia.

Daftar penghargaan Makmun

Adapun berbagai penghargaan yang diperoleh Amoeng sapaan Makmun, antara lain dari Festival Interntional Colicomic 2020 di Colombia, The 3rd Cebu Lampoon Festival di Filipina 2020, dan penghargaan dari Rumah Kartun dan Komik Malaysia dalam Pameran Kartun VS Covid-19 2020.

Selanjutnya penghargaan dari Majalah Kartun Iran 2021, penghargaan dalam International Izmir Katip Celebi University (IKCU) Art Festival 2021, Festival Kartun Maroko 2021, The Euro-Kartoenale Kruishoutem di Belgia 2021, penghargaan dari kontes kartun di Inggris 2021, dan beberapa negara lainnya.

Baca: IKA Unhas Gelar Mubes Bahas Pemilihan Ketua Umum

Secara nasional, Amoeng juga pernah mendapat penghargaan dari Ketua Asosiasi Kartun Indonesia 2020. Di tingkat lokal juga meraih juara 1 dalam lomba karikatur Partai Demokrat Provinsi Sulsel 2021.

Baginya hal yang juga menarik saat mengolah sebuah wacana yang sedang menjadi topik hangat di media sosial lalu diubah menjadi kartun atau karikatur. “Tantangannya, bagaimana menarik empati dan sindiran secara lugas dan disertai rasa humor,” pungkas dia.

Salah satu motivasi Amoeng dalam berkarya karena ia ingin menunjukkan cara pandang yang berbeda menggunakan satire dan menggelitik. Yakni, dengan visualisasi yang mengandung humor.

“Seni kartun bisa dibilang sesuatu yang mudah tapi sulit. Banyak orang juga beranggapan sulit tapi mudah. Sebagai kartunis, akan sangat mudah mencari celah yang bisa diparodikan menjadi bentuk wacana yang menghibur, tetapi tetap mengkritik," ujar dia.

Baca: Alumni UIT Dukung Cak Imin-Sudirman sebagai Capres-Cawapres 2024

Secara umum, karya-karya alumnus Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) ini menyuarakan keadilan dengan mengkritik para penindas dan pendekatan humor. Ia juga berupaya mengangkat potensi lokal yang ada di Sulsel.

“Saya berupaya mempromosikan budaya lokal, agar dikenal pada kalangan masyarakat nasional maupun dunia. Kita punya budaya yang kaya akan nilai dan filosofi,” terang dia.



(UWA)

Berita Lainnya