Guna Percepat Penurunan Stunting, Program DASHAT pada 1.015 Kampung KB di Sulsel

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj And i Ritamariani saat membuka Workshop Pengelolaan Kampung KB untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Sulsel, Rabu (31/8/2022) ANTARA/HO-BKKBN Sulsel Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj And i Ritamariani saat membuka Workshop Pengelolaan Kampung KB untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Sulsel, Rabu (31/8/2022) ANTARA/HO-BKKBN Sulsel

Apakareba: Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) tersebar di 89 kampung keluarga berkualitas (KB) dari total 1.015 kampung KB di Sulawesi Selatan. Program tersebut menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting.

“Pembentukan kampung KB dan DASHAT tersebut adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung Program Bangga Kencana dari hilir,” kata Ketua Panitia Workshop Pengelolaan Kampung KB, Yoseph Upa, dikutip dari Antaranews.com, Kamis, 1 September 2022.

Ia mengatakan bahwa dilihat dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan diketahui pada 2022 terbentuk 342 kampung KB. Sementara, kampung KB yang terbentuk 2016-2021 sebanyak 673 kampung, sehingga totalnya tercatat 1.015 kampung.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Hj Andi Ritamariani pada Workshop Pengelolaan Kampung KB yang diikuti pentaheliks penanganan stunting. Ia mengungkapkan bahwa dengan capaian 1.015 kampung KB di Sulawesi Selatan itu berarti telah terpenuhi 72,26 persen dari target 1.442 kampung sampai akhir 2022.

“Capaian itu masih terus digenjot untuk mencapai target hingga akhir 2022. Hal itu penting dilakukan mengingat kampung KB merupakan salah satu program prioritas nasional,” ujar Andi Rita.

Sebagai program prioritas nasional, maka upaya pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga di tingkat desa dan kelurahan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu konvergensi antarlintas sektor. 

Oleh sebab itu, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2022, sudah ditandatangani Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Dalam Inpres itu, Presiden menginstruksikan 13 Kementerian Lembaga, Gubernur dan Bupati untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing guna meningkatkan kualitas keluarga.

Hal ini termasuk mengoptimalkan penyelenggaraan kampung berkualitas lewat penyediaan data keluarga dan dokumen kependudukan, perubahan perilaku keluarga, peningkatan cakupan layanan dan rujukan pada keluarga, penataan lingkungan keluarga.

 

BACA: Pemkab Majene Targetkan Penurunan Angka Stunting Sampai 27,7 Persen

BACA: Pemprov Sulsel dan BKKBN Jadwalkan 5 Strategi Guna Dorong Penurunan Stunting



(SUR)

Berita Lainnya