Bahaya Kurang Tidur, Ini 5 Efeknya Pada Fungsi Otak

Ilustrasi tidur/freepik Ilustrasi tidur/freepik

Apakareba: Selama puasa Ramadan, tidak heran kalau kamu akan menemui banyak orang yang akan tampak kurang tidur atau lelah. Bahkan, mungkin kamu juga salah satunya.

Mungkin saja kamu tipe-tipe yang enggak bisa bangun sahur kalau enggak di bablas sampai subuh. Atau kamu punya penyakit insomnia yang sulit hilang.

Kebiasaan kurang tidur ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama menganggu fungsi otak dan mental kamu. Lalu apa saja sih efek kurang tidur yang bisa mempengaruhi kesehatan otakmu? Berikut lima efek kurang tidur pada otak yang dilansir dari hellosehat.com.

1. Otak jadi lemot

Berdasarkan hasil penelitian, efek kurang tidur pada otak adalah dapat menyebabkan kewaspadaan dan konsetrasi menurun. Tak heran jika setelah berjam-jam atau bahkan berhari-hari tidak tidur nyenyak, kamu jadi suka bingung sendiri, gampang lupa, dan sulit berpikir jernih.

Dalam dunia medis, kondisi gangguan berpikir akibat otak yang kelelahan ini sering disebut sebagai brain fog. Kamu mungkin lebih familiar dengan istilah lemot.
 
Otak yang sedang lemot ini bikin kamu jadi sulit mengambil keputusan. Karena kamu pasti sulit memilih mana keputusan yang paling baik untukmu. Meski terkesan sepele, brain fog ini tidak boleh disepelekan. Brain fog bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit demensia.

Baca juga: Sakit Kepala Saat Puasa? Ini 5 Cara Atasinya!

2. Gampang lupa

Ketika kamu mengantuk, kamu jadi gampang lupa. Konsentrasi dan fokus kamu menjadi buruk efek kurang tidur. Akibatnya, ingatan kamu perlahan bisa memburuk.

Tidur dapat meningkatkan memori dari penimpaan input stimulus lain. Selain itu, tidur juga bisa membentuk ingatan jangka panjang.

Tentunya, hal ini membuat daya ingat jadi lebih tajam dan kamu tidak mudah lupa. Tapi manfaat ini hanya bisa kamu dapatkan bila kamu bisa tidur nyenyak atau berada di fase tidur 'slow sleep wave'.

3. Sulit menerima informasi baru

Kurang tidur juga bisa menurunkan kemampuanmu dalam memahami informasi baru lewat dua cara. Pertama, kamu akan menjadi tidak fokus sehingga sulit menerima informasi baru. Akibatnya kamu akan sulit belajar dengan efisien.

Kedua, kurang tidur akibat begadang berdampak pada kemampuan mengingat. Daya ingat yang lemah akan mempersulit otak menyimpan informasi baru.

4. Picu penyakit mental

Kurang tidur memang bukan penyebab langsung dari gangguan kejiwaan. Meski begitu, beragam penelitian menemukan adanya potensi besar kemunculan beberapa penyakit mental. Mulai dari depresi, ADHD (Attention-deficit hyperactivity disorder), gangguan kecemasan, hingga gangguan bipolar.
 
Nah, kurang tidur akibat gangguan tidur, seperti insomnia sendiri dipercaya dapat memicu munculnya episode mania pada pasien gangguan bipolar. Episode mania adalah fase ledakan emosi atau perilaku yang tak terkendali.

Kurang tidur juga bisa menimbulkan pikiran negatif, yang dalam jangka panjang bisa menimbulkan kecemasan dan rasa takut yang erat kaitannya dengan gangguan kecemasan.

Baca juga: Siapa Sangka, Ternyata Negara Produsen Kurma Terbesar di Dunia Bukan Arab Saudi

5. Motivasi otak dalam mengerjakan tugas tidak optimal

Kurang tidur bisa memberikan efek pada motivasi otak dalam mengerjakan tugas. Otak kamu hanya bisa mengerjakan tugas sederhana di saat kamu kurang tidur dan mengantuk.

Kalau tugas yang kamu kerjaan cukup rumit, motivasi otak untuk menyelesaikannya dengan baik hanya bertahan dalam waktu singkat. Ini bisa memengaruhi performa kerjamu dalam melakukan berbagai aktivitas.

Mungkin awalnya kamu dapat menyelesaikan tugas dengan baik tanpa ada masalah. Pada tugas berikutnya, kamu mungkin jadi kurang punya motivasi dan melakukan banyak kesalahan.

Bagaimana? Efek kurang tidur pada otak ternyata cukup mengerikan, kan? Jadi, jangan lagi kamu mengesampingkan kebutuhan tidur yang sesuai, ya.

Mulailah perbaiki jam tidur kamu yang berantakan selama puasa Ramadan ataupun tidak. Semata-mata untuk kesehatan fungsi otak dan kesehatan mental kamu, ya.



(CIA)

Berita Lainnya