4 Cara Mengajarkan Anak Berpuasa, Coba Yuk!

Cara mengajarkan anak berpuasa. Foto: iStock Cara mengajarkan anak berpuasa. Foto: iStock

Jakarta: Meski belum diwajibkan berpuasa, tidak ada salahnya untuk para orang tua mengenalkan puasa kepada si kecil. Agar setelah menginjak usia wajib puasa Ramadan, anak sudah bisa menjalankan puasa dengan baik.

Dikutip dari Journal of the Pakistan Medical Association, National Health Service UK menyatakan bahwa puasa tidak berbahaya untuk anak-anak. Hal ini tentunya setelah mempertimbangkan kondisi anak terlebih dahulu dan dengan cara yang tepat dalam mengajarkan anak untuk berpuasa.

Manfaat puasa bagi anak

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini ternyata memiliki banyak manfaat. Seperti membantu melatih kedisiplinan, pengorbanan diri, dan keterikatan sosial.

Baca: H-10 Jelang Ramadan, Ini 5 Keutamaan Puasa yang Wajib Diketahui

Saat berpuasa, anak-anak juga akan belajar arti pengorbanan dengan menahan diri dari melakukan sesuatu yang mereka inginkan, dalam hal ini yaitu makan dan minum.

Anak-anak juga dapat merasa lebih dekat dengan lingkungan sekitarnya. Terutama keluarga dan kerabat, karena dapat melakukan sesuatu bersama-sama.

Cara mengajarkan anak untuk berpuasa

Dirangkum dari Hellosehat, berikut empat cara mengajarkan anak berpuasa:

1. Ajarkan anak puasa pada usia yang tepat

Penting bagi orangtua untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak puasa. Orang tua harus mempertimbangkan apakah sang anak sudah mampu untuk berpuasa sebelum mulai mengajarkannya.

Para orang tua disarankan untuk mengajak anak berpuasa bersama menjelang masa pubertas. Setidaknya di atas usia 8 tahun.

Beberapa peneliti menyarankan untuk mengajarkan anak puasa pada usia 10 tahun. Anak dibawah usia 8 tahun dianggap masih terlalu dini untuk berpuasa.

Baca: Pacar Cina, 'Si Cantik' yang Kerap Diburu Kala Puasa

2. Lakukan secara bertahap

Untuk melatih anak agar terbiasa berpuasa, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Sebagai tahap awal perkenalan anak dengan puasa, mulai ajari anak untuk puasa selama setengah hari atau dari pagi hingga waktu makan siang.

Setelahnya, orang tua dapat mencoba menambah waktu puasa secara perlahan hingga anak dirasa mampu untuk puasa sampai sore hari. Pada tahap ini, sebaiknya jangan terlalu memaksa anak untuk puasa hingga waktu yang ditentukan.

Hal ini dikhawatirkan malah akan membuat anak sakit atau bahkan menjadi tidak suka berpuasa hingga dapat mendorong anak untuk berbohong.

3. Hargai usaha anak untuk berpuasa

Puasa bukan hal yang mudah bagi anak-anak. Oleh karena itu, menghargai usaha anak saat berpuasa diharapkan dapat meningkatkan semangat anak untuk terus belajar puasa.

Ada banyak cara yang dapat orangtua lakukan. Orang tua dapat memberi penghargaan pada anak setelah puasa dengan memujinya di depan anggota keluarga lain.

Dengan begitu, anak dapat merasa bangga terhadap dirinya sendiri. Selain itu, orang tua juga dapat menjanjikan hadiah kepada anak jika berhasil melakukan puasa.

Baca: Muhammadiyah: Awal Puasa Ramadan 1443 Hijriah Jatuh pada 2 April

4. Lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama anak selama puasa

Aktivitas yang menyenangkan dan anak sukai dapat membuat anak lupa akan rasa lapar yang mungkin timbul. Misalnya, mengajak anak bermain suatu permainan yang ringan dan tidak melelahkan.

Jika anak merasa lelah, orang tua dapat menyarankan anak untuk tidur siang sejenak. Agar rasa laparnya tidak terlalu terasa.



(UWA)

Berita Lainnya